SimadaNews.com-Bentrok sesama supir angkot terjadi di Simpang Kompleks Lokalisasi Bukit Maraja Huta III, Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela, Kamis (29/11) sekira pukul 15.30 WIB. Kelompok yang bentrok, yakni antara supir Perdagangan Trans dan supir Sinar Bangun.
Informasi diperoleh, sebelum bentrokan terjadi, sekira pukul 14.45 WIB, angkot Perdagangan Trans yang dikemudikan pria bermarga Simbolon dan angkot Sinar Bangun dikemudikan Rikki Julfanudin, berlomba-lomba dan terjadi senggolan mengakibatkan kaca spion angkot Perdagangan Trans pecah.
Tidak terima, Simbolon dan temannya Pandiangan langsung mengejar dan menganiaya supir angkot Sinar Bangun, Rikki Julfanudin. Kemudian permasalahan tersebut dicoba diselesaikan mandor kedua belah pihak di Pajak Horas Pematang Siantar.
Namun tidak ada titik temu, sehingga pada pukul 15.30 WIB, ketika angkot Perdagangan Trans yang dikemudikan Ramod Jontua Andilos Aritonang melintas di Jalan Asahan tepatnya di depan halte Sinar Bangun Simpang Kompleks Lokalisasi Bukit Maradja, diberhentikan mandor Sinar Bangun bernama Biccar.
Waktu itu, Biccar langsung mengambil kunci kontak angkot lalu terjadi pertengkaran mulut dan tiba-tiba, Ramod Jontua Andilos Aritonang dipukul dua pria yang tidak dikenal datang dari Halte Sinar Bangun.
Melihat kejadian tersebut, supir angkot Perdagangan trans yang lain melintas dengan cepat bereakasi. Tidak berapa lama, tiga unit angkot Perdagangan Trans dari arah Perdagangan ditumpangi sekitar 25 pria tiba di halte Sinar Bangun, melakukan penyerangan.
Adanya penyerangan, membuat orang yang ada di halte berusaha melarikan diri. Namun kelompok dari angkutan Perdagangan trans melakukan pengejaran dan pengerusakan sehingga kaca rumah Edi Suprianto pecah dan kaca mobil bagian belakang angkot Sinar Bangun yang parkir di depan rumah tersebut pecah.
Personel Polsek Bangun yang mendapatkan adanya bentrok itu, langsung turun ke lokasi dan berusaha menenangkan dua kelompok yang bertikai. Pihak kepolisian juga meminta supaya para supir untuk menjaga ketertiban umum serta tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.
- Pada saat mendapat informasi mengenai perkelahian antar kelompok tersebut Personil Polsek Bangun yang dipimpin oleh Ipda Dwi Ivan Siregar langsung ke TKP dan menemukan kelompok yang sedang bertikai sehingga untuk mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan Pihak Polsek Bangun membubarkan kerumunan massa dan memberikan pemahaman kepada kelompok bertikai dan masyarakat sekitar untuk tidak main hakim sendiri.
Namun karena tidak ada titik temu meskipun pihak kepolisian sudah berusaha memberikan pemahaman, pihak kepolisian terpaksa membubarkan kedua kelompok yang bentrok.
Kapolsek Bangun, AKP Putra Jani Purba, mengaku adanya peristiwa itu. Dan pihaknya berkoorinasi dengan Polsek Perdagangan, melakukan patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, salah seorang supir yang terkena pukulan yakni Ramod Jontua Andilos Aritonang, sudah membuat laporan ke Polsek Bangun. (jer/snc)