advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Rabu, 29 Maret 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Ekbis

Sepeda Bambu, Ide Kreatif Desa Kandangan

Simadanews.com by Simadanews.com
09/05/2021
in Ekbis
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

SimadaNews.com – Tiga orang terlihat asyik mengayuh sepeda. Mengenakan pakaian olah raga, mereka memacu sepedanya. Sesekali mereka berjajar, lalu ngobrol. Lalu masing masing memacu lagi. Menjajal medan datar, menanjak memasuki kawasan hutan bambu.

Sekilas, tak ada yang berbeda dengan sepeda yang mereka gunakan. Namun saat kita pelototi, ternyata ada hal unik dengan sepeda itu. Sepeda itu bukanlah sepeda berkerangka besi melainkan berkerangka bambu. Bambu? Ya bambu.

Sepeda itu bermerek Spedagi. Adalah Singgih Susilo Kartono yang menggagas pembuatan sepeda berbahan bambu itu. Ia bukan pemuda biasa. Dia adalah alumnus program desain Institut Teknologi Bandung (ITB).

Singgih bercerita, ide membuat sepeda berkerangka bambu berawal ketika dia menemukan foto sepeda bambu di internet yang dibuat oleh orang Amerika, Craig Calfee.

“Saya merasa tertampar karena sebagai seorang sarjana desain dan melihat di sekitar rumah banyak tumbuh bambu justru tidak melakukan apa-apa atas sumber daya yang melimpah itu,” kata dia.

Di desanya, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, pohon bambu memang melimpah. Para pemilik bambu itu biasanya menjual seharga Rp 50.000 perbatang. Sangat murah, memang.

Mulailah pada 2013 Singgih mencoba membuat sepeda berkerangka bambu. Tidak langsung jadi memang. Awalnya ia menggunakan bambu utuh. Diameter yang dipilih kecil namun kuat. Mirip seperti gagang sapu.

Sepeda generasi pertama itu terlihat besar, kasar, dan cukup sulit menyatukan karena diameter tidak selalu sama.

Tak putus asa, dia menjajal lagi. Kali ini ia beralih menggunakan bilah bambu. Dia pakai bambu petung yang terkenal kuat, besar, dan mudah didapat. Rangka bambu itu disambung dengan logam dan resin. Kali ini hasilnya lumayan.

Dari sebatang bambu petung usia dewasa, Singgih mampu membuat lima hingga tujuh kerangka sepeda. Sebuah lompatan nilai tambah dari bambu yang sering dianggap bahan alam biasa. “Bambu itu material masa depan,” kata Singgih.

Bambu yang semula dihargai murah, karena ide kreatif Singgih naik derajat. Setelah menjadi rakitan sepeda, kala itu, harganya minimal Rp 3,5 juta hingga Rp 60 juta.

Untuk mengerjakannya, ia menggunakan tenaga lokal di desanya. Pengerjaannya butuh waktu yang tak sebentar. Satu sepeda bambu perlu enam hari kerja karena sepeda itu dibuat dengan manual, bukan produksi massal.

Spedagi memiliki beberapa varian. Ada Spedagi Dwiguna (dual track) yang dirancang untuk bersepeda di jalan pedesaan maupun kota. Spedagi Dalanrata (road bike) khusus untuk jalan yang mulus. Spedagi Gowesmulyo (joy bike) untuk perkotaan dengan jarak pendek, dan Spedagi Rodacilik (minivelo) yang menggunakan ban berdiameter kecil yang juga cocok untuk jalan perkotaan.

Salah satu produk Spedagi buatan Singgih ini pernah dijajal Presiden Joko Widodo pada 12 Januari 2019.

Merek Spedagi merupakan akronim atau singkatan dari sepeda pagi. Penamaan itu tak lepas dari kebiasaan yang dilakukan Singgih saat di desa. Setiap pagi ia selalu bersepeda. Kadang ditemani sang istri, Tri Wahyuni, atau kerabat dekat. Mereka  bersepeda pagi menyusuri jalanan desa dengan bersepeda.

Kebiasaan bersepeda ini, kata dia setengah bercana, “gara-gara kolesterol.”

Sepeda bambu terasa nyaman dikendarai karena bambu sesungguhnya merupakan material penyerap getaran terbaik dibanding material besi, aluminium bahkan serat karbon. Kelemahan sekaligus keunggulan bambu adalah sifatnya yang lentur.

Keistimewaan lain sepeda bambu rancangan Singgih adalah ide pemanfaatan kearifan lokal atas bambu itu sendiri. Bambu sejak lama sebagai bahan pembuatan rumah di desa. Meski umur pakai bisa berbilang tahun lewat perlakuan yang tepat, namun kini bambu mulai ditinggalkan.

Karya Berbuah Penghargaan

Berkat kreativitasnya itu, pada 2017, Spedagi memperoleh Bronze Award dalam DFA–Design for Asia Awards– diselenggarakan di Hong Kong. Pada 2018, Spedagi memenangi Gold Award Good Design Jepang 2018. Spedagi terpilih dari hampir 4.500 entri dari seluruh dunia.

Sepeda bambu Singgih sudah menjalani serangkaian uji coba. Spedagi telah diperiksa Japan Vehicle Inspection Association (JVIA), dan uji kendara di Indonesia melewati Jakarta Madiun sejauh 750 km tanpa kerusakan. Setiap produk Singgih memberikan garansi selama dua tahun.

Penghargaan dan lolos uji di Jepang ini membuktikan, kualitas Spedagi diakui di negara yang dikenal memiliki standar tinggi untuk produk ini.

Pengakuan atas kualitas dan desain produk sepeda bambu buatan Indonesia ini beberapa kali datang dari ajang di luar negeri. Sejauh ini, karya Singgih sudah menembus pasar internasional.

Apa yang dilakukan Singgih sudah selayaknya menjadi inspirasi banyak orang untuk menggali potensi yang ada di wilayahnya. Apalagi saat ini pemerintah Joko Widodo sedang getol menggalakkan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). (***/InfoPublik)

Share221Tweet138Share55Pin50

Berita Terkait

Jelang Lebaran, Pemerintah Jaga Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok

24/03/2023

SimadaNews.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan antisipasi terhadap ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok...

Ketua TP PKK Sumut Minta Expo UMKM Terus Digalakkan

06/02/2023

SimadaNews.com-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis berharap kegiatan expo produk UMKM dapat terus...

Jokowi Minta Kepala Daerah Sering Masuk Pasar untuk Tekan Inflasi

17/01/2023

SimadaNews.com-Presiden RI Joko Widodo (Joko Widodo) meminta para gubernur, bupati, dan wali kota bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk terus...

Hunian Meranti Land, Hadir Mendorong Pemulihan Perekonomian Siantar-Simalungun

27/11/2022

SimadaNews.com - Walau sempat berdampak Pademi, kini sektor properti bangkit kembali dan menjadi salah satu penumpang pemulihan ekonomi di Indonesia,...

Peluncuran Asuransi Jiwa Kredit  dari Sequis Financial untuk nasabah Bank PermataKPR

Sequis Financial dan Permata Bank Berkomitmen Memberikan Perlindungan AJK Bagi Nasabah PermataKPR  

07/11/2022

SimadaNews.com-Tempat tinggal merupakan kebutuhan primer akan tetapi kenaikan harga properti tidak seiring dengan kenaikan pendapatan. Menjadi nasabah Kredit Pemilikan Rumah...

TPL Gelar Pelatihan Inkubator Bagi Pelaku UMKM

20/10/2022

SimadaNews.com-Toba Pulp Lestari (TPL) bersama dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Womanpreneur Community, kembali menggelar Pelatihan Inkubator Bisnis Usaha Mikro Kecil...

Discussion about this post

Terkini

News

DPP HIMAPSI Olahraga Pagi Bersama Gubsu Sambil Bahas Perbaikan Infrastruktur di Simalungun

28 Maret, 2023
News

Bandar Judi Tebak Angka dari Jorlang Hataran Ditangkap

28 Maret, 2023
News

Lapas Tebing Tinggi Siap Raih Predikat WBK 2023

28 Maret, 2023
News

Ratusan Pelajar Toba Persiapkan Diri Ikuti Ujian Pascatest Akademik di SMA Unggul Asrama TB Soposurung Balige

28 Maret, 2023
News

Pelaku PembunuhanTetangga di Nagori Purba Tua Barung Divoni 16 Tahun Penjara

28 Maret, 2023
News

7 Rumah yang Terbakar di Mangadei Raya Mulai Dibangun Lagi

28 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID