Oleh: Andry Napitupulu
Salam Mahasiswa!!!
Untuk menjadi seorang pemimpin, tentu harus siap dipimpin. Tidaklah mudah untuk menjadi seorang pemimpin jika tidak menjalani proses demi proses agar bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab ketika menjadi seorang pemimpin.
Dalam hal ini, sebuah organisasi ekstra kampus yang bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) adalah salah satu wadah untuk membentuk diri kita menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab berdasarkan kasih di dalam Yesus Kristus sang Kepala Gerakan.
Beberapa orang yang menjadi pemimpin saat ini kebanyakan tidak menjalani setiap proses baik dalam pengetahuan, ilmu, bahkan pengalaman kaderisasi tidak cukup untuk ia implementasikan kepada setiap anggotanya tersebut.
Jika hanya mementingkan diri sendiri atau hanya crazy position untuk menjadi seorang pemimpin, tidaklah berguna pada saat ini, karena saat ini pemimpin yang diinginkan adalah seseorang yang pernah berproses di instansi sebelumnya dan pastinya memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk memimpin orang lain.
Maka untuk itu, hadirnya GMKI menjadi tempat untuk seluruh civitas mahasiswa kristiani di Indonesia yang ingin menjadi seseorang yang memiliki integritas, pola pikir yang idealis, kritis dan politis, haruslah siap menjalani proses demi proses yang ada di dalam organisasi GMKI berdasarkan AD/ART GMKI.
Syarat untuk menjadi salah satu anggota GMKI, pertama sekali harus menjalani yang namanya Masa Perkenalan (Maper), ketika selesai menjalani tahapan tersebut, berarti sudah sah menjadi salah satu bagian dari anggota GMKI.
Setelah sah menjadi salah satu anggota GMKI, mari persiapkan diri untuk menjalani kaderisasi/pengkaderan yang wajib untuk diikuti tiap-tiap anggota GMKI.
Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi atau lembaga lainnya.
Kaderisasi/pengaderan di GMKI adalah implementasi dari PDSPK 2006 sesuai visi dan misi GMKI, seluruh anggota GMKI wajib menjalani tahap tersebut.
Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader GMKI 2006 adalah rumusan garis-garis besar sistem pendidikan kader yang akan dilaksanakan GMKI. Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader merupakan strategi pendidikan kader GMKI yang disusun secara sistematis, terencana, dan integralistik agar pendidikan kader GMKI berjalan secara utuh, menyeluruh, dan terpadu dalam menghasilkan pemimpin yang memiliki profil tertentu.
Beberapa tahap pengkaderan di dalam GMKI, yaitu Masa Bimbingan (Mabim), Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Latihan Kepemimpinan (LK), dan tahapan terakhir ialah pengabdian masyarakat.
Ketika telah menjalani tahap demi tahap yang ada di dalam GMKI, dan sudah menjadi seorang kader yang telah selesai mengikuti pengkaderan, maka untuk itu langkah selanjutnya ialah siap untuk menerima tugas dan tanggungjawab agar dapat mengimplementasikan apa yang sudah didapat di dalam tahapan pengkaderan.
Kemudian, harus diketahui GMKI juga memiliki 3 Tugas Medan Layan yaitu masyarakat, gereja, dan perguruan tinggi. Begitu juga Motto GMKI ialah “Ut Omnes Unum Sint” yang artinya agar semua satu adanya di dalam kasih Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan.
Lahirnya GMKI ini Dr. Johanes Lemeina pada 9 February 1950, organisasi termaksud dari bagian keluarga Cipayung yang terdiri dari beberapa organisasi yaitu (HMI, PMKRI, GMKI, GMNI, HMII) .
Setelah Cipayung berkembang, kemudian mereka membentuk sebuah organisasi kepemudaan pada 23 Juli 1973, Komite Nasional Pemuda Nasional (KNPI).
Jika ingin lebih tau tentang GMKI dan sejarah GMKI, untuk itu mengundang seluruh civitas Mahasiswa Kristen yang ada di Indonesia untuk bergabung dalam Organisasi Ekstra Kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, agar menjadi seseorang yang bermutu dan berintegrasi di kemudian hari untuk orang lain.
(Penulis, mahasiswa di Kota Pematangsiantar, Wakil Ketua Aksi Pelayan di GMKI Komisariat Universitas Simalungun.)