(Kolose 1:20). Bukan karena persembahan korban oleh imam-imam besar yang setiap hari di persembahkan sesuai hukum taurat yang membuat manusia diselamatkan, tetapi oleh darah salib Kristus kita dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya, darahNya pada kayu salib membuat Ia mencapai kesempurnaan-Nya.
Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, Ia menggenapi hukum taurat agar orangpercaya di benarkan. Roma 10:4 (TB) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Apakah cukup hanya dengan percaya untuk dibenarkan dan beroleh keselamatan ?. Kita harus memahami iblis juga percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Allah yang hidup, tetapi tidak mengasihi Yesus dan tidak menuruti firman-Nya, Yesus Kristus berkata ; Yohanes 14:23-24 (TB) Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku, tentu tidak cukup hanya percaya.
Yang disebut orang yang percaya adalah siapapun yang mengasihi Yesus dan menuruti firman-Nya. Apa tandanya orang percaya ?, yaitu seseorang mengasihi-Nya ?, 1 Yohanes 5:3 (TB) Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, apakah perintah-Nya itu ?. Yohanes 1:6 (TB) Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya. Perintah-Nya adalah agar kita hidup dalam kasih, karena kasih adalah hukum yang terutama, dengan mengasihi, kita telah melakukan hukum taurat dan kitab para nabi. Matius 22:37-40 (TB)
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, denga segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Oleh karena itulah kasih merupakan kegenapan hukum taurat. Roma 13:10 (TB) Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Melakukan kasih tidak semudah mengatakannya, diperlukan iman yang kuat sebagai dasar mendorong, kekuatan iman menjadi dasar membuat orang percaya dan melahirkan kasih dalam perbuatan nyata, sehingga kita berpengharapan untuk dibenarkan dan beroleh hidup yang kekal. Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Maka ketika dalam bacaan alkitab diatas Yesus mengatakan “Akulah jalan”, artinya bukan salah satu jalan, tetapi hanya satusatunya jalan, karena hanya dengan darah YESUS KRISTUS di kayu salib kita di benarkan, karena Dialah Kebenaran, sehingga kita dapat datang kepada Allah untuk beroleh hidup yang kekal.
Agar Yesus Kristus menjadi jalan yang membenarkan kita oleh darah-Nya di kayu salib, itulah iman orang percaya. Saudaraku terkasih, Pesan Natal bagi kita adalah, bahwa hari ini kita kembali menyambut kedatangan bayi kudus yang menjadi menjadi juru selamat bagi orang percaya. Yang disebut orang yang percaya adalah mereka yang mengasihi-Nya dan menuruti firman-Nya, wujud dari mengasihi-Nya adalah ketika kita mampu saling mengasihi dengan sesama seperti mengasihi diri sendiri, saling mengasi ini menjadi perintah baru dari Yesus Kristus.
Yohanes 13:34 (TB) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Diantara sekian banyak wujud kasih dalam perbuatan nyata, diantaranya seperti tertulis dalam Yakobus 1:27 (TB) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Selamat Hari Natal 25 Desember 2018, semoga Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, senantiasa memelihara hati dan pikiran kita dan keluarga dalam Kristus Yesus. (*)