SimadaNews.com-Sofian Sibarani, pemenang sayembara desain Kawasan Ibu Kota Negara berjudul “Nagara Rimba Nusa” sebenarnya adalah orang asli Bogor. Tapi Sofian Sibarani, sangat bangga disebut teman-temannya asal Suku Batak.
Sosok arsitek ini banyak diperbincangkan, meski memakai Sibarani yang merupakan identitas (marga) Batak, ternyata Sibarani Sofian bukan orang Batak.
Sibarani adalah namanya, sementara Sofian adalah nama keluarga yang berdomisili di Bogor. Meski demikian, Sofian Sibarani tidak mempermasalahkan jika banyak orang menganggap dirinya Orang Batak.
“Tersanjung dianggap pria Batak, tapi mohon maaf. Saya bukan Batak. Nama depan Sibarani, nama keluarga Sofian asli Bogor. Tetapi banyak teman-teman Batak dan lainnya…Kita semua bersaudara,” tulis akun facebook Sibaraini Sofian.
Desain Nagara Rimba Nusa diciptakan arsitek Sofian Sibarani dan timnya di Urban+. Desain ini terinspirasi dari kekayaan alam Indonesia, termasuk hutan dan kepulauan Nusantara. Desain ini mengusung slogan Transformasi Peradaban Bangsa Indonesia.
Sofian Sibarani merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) 1997. Tugas akhirnya saat menyelesaikan studi berjudul “Fasilitas Komersial yang Terpadu dengan Stasiun Kereta Api Bogor”.
Dikutip dari Omah Library, ketika belajar arsitektur, Sibarani Sofian lebih banyak berfokus menyelesaikan masalah dan sistem. Namun dalam perjalanannya dia menemukan ketertarikan pada desain perkotaan.
Lulus kuliah 1997, Sofian mendirikan Urban+ pada akhir 2016. Dikutip dari Constructionplusasia, Urban+ diisi beberapa ahli perkotaan dan desain utama untuk membantu pemerintah dan swasta dalam menciptakan proyek perkotaan yang menarik.
Dari ITB, Sofian melanjutkan pendidikan magister di bidang Pengembangan dan Desain Urban di Universitas New South Wales, Sydney, Australia
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sofian sempat bekerja di TAK Design dan RSP Architects, Singapura. Sofian juga mengasah kemampuannya di SOM Asia dan EDAW Asia, Hong Kong. Selanjutnya dia juga pernah berkarier di AECOM Singapura pada 2007.
ECOM mengakuisisi EDAW Asia, dan dia diminta untuk membuka divisi Perencanaan dan Desain di Singapura. Pada 2011, Sofian pindah ke Jakarta untuk membuat Perencanaan dan Desain di Indonesia hingga meninggalkan AECOM pada 2016.
Di Urban+, Sofian dan timnya memelopori beberapa perencanaan strategis yang digerakkan oleh infrastruktur (yaitu pengembangan berorientasi transit, Aerotropolis dan Port City) dan komunitas perencanaan utama lainnya atau proyek-proyek penggunaan campuran, dengan tujuan mengembangkan suatu lingkungan yang dibangun lebih baik.
Sofian Sibarani, memiliki keahlian spesialis desain dan Pengembangan Perkotaan, baik swasta dan pemerintah mengenai perencanaan strategis dan pengembangan proyek perkotaan, mulai dari pusat kota campuran, resor, pariwisata, dan komunitas perumahan, regenerasi perkotaan, pengembangan bertema, hingga kawasan industri teknologi tinggi dan ekonomi khusus.
Pendekatan terpadu yang melibatkan multidisiplin ilmu (desain, perencanaan, ekonomi, lingkungan, dan infrastruktur) serta berbagai skala pembangunan mulai dari blok kota kecil, tingkat kabupaten atau komunitas hingga wilayah dan seterusnya.
Berbagai jaringan dengan pasar properti dan real estate dan proyek-proyek di kota-kota Asia Tenggara.
Sofian memiliki pengalaman mendirikan Urban+ yang memelopori dan memfokuskan pada transformasi urbanisme Indonesia dan lingkungan buatan, Sofian juga memimpin perluasan Desain dan Perencanaan AECOM di Indonesia.
Bahkan, Sofian mendirikan kantor perencanaan dan desain untuk AECOM Singapura dan Asia Tenggara. Sofian juga mendirikan Studio U+D di Bandung, Jawa Barat. Studio U+D memelopori praktik desain perkotaan dan bekerja untuk berbagai proyek perkotaan di Asia dan Timur Tengah.
Ternyata kemegahan RSP juga tidak terlepas dari tangan dingisn Sofian. Dia mengarsitek RSP dalam tempo pekerjaan tujuh bulan.
Alumni SMA Regina Pacis ini juga telah beberapa kali memenangi kompetisi desain bergengsi, yakni rancangan Bogor Transit Oriented Development (TOD) Master Plan, yaitu optimalisasi wilayah di sekitar stasiun Kereta Api Indonesia (KAI).
TOD merupakan perwujudan nyata dalam proyek Nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menciptakan kawasan rumah susun di sekitar stasiun kereta api agar masyarakat tidak mampu dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi massal.
Kedua, proyek Bandung Metro Capsule Master Plan yang merancang soal transportasi massal masyarakat Bandung menggunakan sebuah kereta kecil yang menghubungkan beberapa wilayah penting.
Ketiga, Sofian Sibarani memenangi kompetisi desain Kuala Lumpur River of Life. Kompetisi tersebut mencari desain yang natinya akan digunakan untuk menggabungkan konsep lingkungan, mobilitas, ekonomi, dan perkotaan. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung