SimadaNews.com-Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, meluruskan isu yang berkembang soal adanya dugaan intervensi maupun pungutan liar terhadap penempatan Koordinator Wilayah (Korwil) pada Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah (Kepsek).
Pria yang akrab dipanggil RHS itu, menegaskan pelantikan pejabat Korwil dan Kepsek, belum lama ini adalah murni niat baiknya untuk memajukan dunia pendidikan, tanpa ditunggangi oleh kepentingan pribadi, kelompok bahkan kepentingan orang-orang di sekitarnya.
“Saya terkejut hari ini, ketika dinodai dengan pemberitaan tentang adanya tim mengambil kesempatan dalam penempatan Korwil atau Kepala Sekolah. Saya sangat kesal,” kata RHS.
Kendati demikian, RHS tidak tinggal diam. Ia pun proaktif menelusuri isu tersebut. Sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkab Simalungun sudah diinvestigasi.
“Saya sudah konfirmasi langsung dengan orang-orang yang berdampingan dengan saya, termasuk Sekda (sekretaris daerah), Kepala Dinas Pendidikan dan lainnya. Belum bisa dibuktikan kebenaran pemberitaan itu,” urainya.
RHS kembali mengingatkan para pejabat dan orang-orang yang berdampingan dengannya, untuk tidak mengambil keuntungan dalam penempatan mutasi jabatan. Visi-misi Bupati Simalungun untuk mensejahterakan masyarakat, bukan memperkaya diri.
“Teman-teman media, kita harus mengedukasi masyarakat dalam setiap pemberitaan. Buktikan dulu secara objektif, siapa si pemberi dan siapa penerima. Saya tidak pernah mengarahkan orang-orang yang berdampingan dengan saya untuk berbuat yang tidak baik,” tuturnya.
Menyikapi isu tersebut, RHS juga mengambil kebijakan. Kepala Bagian Hukum (Kabag Hukum) Pemkab Simalungun diminta untuk segera menindaklanjutinya.
“Saya sudah arahkan Kabag Hukum menindaklanjutinya karena menyangkut nama baik. Pemberitaan itu memang kita sikapi dengan positif, namun buktikan dulu secara objektif,” pungkasnya. (snc)