Simada News
Rabu, 2 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
ADVERTISEMENT
Home Jagad Raya

Terbesar se-Asia, Satria-1 untuk Internet Cepat dan Merata

Simadanews.com by Simadanews.com
24 Desember 2020 | 03:21 WIB
in Jagad Raya
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Konektivitas dan pemerataan akses internet di seluruh penjuru tanah air adalah prioritas Pemerintah Republik Indonesia.

Bukan hanya akses, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI  Johnny G Plate juga menekankan agar sarana itu bisa efisien memfasilitasi segala aplikasi layanan publik.

Menurut Menteri, dengan lautan yang membentang dan menghubungkan pulau demi pulau, Indonesia membutuhkan internet yang cepat, andal, dan aman. Agar dapat menyatukan seluruh wilayah.

“Pemanfaatan internet dari hulu ke hilir, khususnya kegiatan ekonomi digital untuk mendukung aktivitas ekonomi maritim akan mempercepat perwujudan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Menkominfo dalam Peringatan Hari Nusantara 2020 yang berlangsung secara hibrid, beberapa waktu lalu.

Selain telah melakukan pemerataan internet di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), pembangunan BTS dan perluasan jaringan 4G, di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau 4G (blankspot), pun dijadwalkan rampung 2022, Kominfo juga mengoptimalkan satelit.

Saat ini, proses produksi Satelit Satria-1 sedang berjalan. Proses produksi tersendat karena pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia sudah meminta perpanjangan waktu dengan perusahaan pembuatnya, Thales Alenia Space (TAS), dan roket peluncurnya adalah SpaceX Falcon 95500, selama 14 bulan untuk tetap dapat menempatkan satelit Satria-1 di slot orbit 146 BT (Bujur Timur).

Sebagai informasi, satelit ini direncanakan untuk dapat meluncur di orbit pada Maret 2023. Namun karena penundaan ini, satelit tersebut paling cepat baru bisa mencapai orbitnya pada kuartal keempat 2023.

“Dengan demikian, kita semua masih yakin bahwa Satria-1 akan ditempatkan di orbit sesuai tambahan waktu penempatan yang diminta oleh Indonesia,” tutur Johnny dalam siaran pers yang dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

DUA LANGKAH ALTERNATIF

Selain meminta perpanjangan waktu, menurut Johnny, pemerintah telah pula mempersiapkan dua langkah alternatif lain untuk memastikan orbit satelit di 146BT tetap bisa digunakan Indonesia.

Langkah lain yang dilakukan pemerintah adalah menyiapkan backup filling satelit yang sudah didaftarkan di International Telecommunication Union (ITU) sebagai cadangan.

“(Ada) Nusantara PE1-A, apabila filling satelit PSN-146E tidak dapat digunakan lagi. Mudah-mudahan hal ini tetap masih bisa kita gunakan, karena itu biasa terjadi di dalam industri ini,” tutur Johnny pula.

Menteri Johnny juga menjelaskan, proses pendaftaran dan penyelesaian koordinasi sudah dijalankan sejak lama. Masalah koordinasi krusial dengan negara pun banyak yang telah diselesaikan.

Langkah alternatif kedua adalah operator satelit Indonesia menyewa dan menempatkan satellite floater dalam jangka waktu tertentu. Lewat alternatif ini, Indonesia tetap dapat memenuhi kewajiban regulasi ITU untuk menempati slot orbit 146BT.

“Dengan demikian, filling PSN 146 E akan tetap terjaga keberadaannya dan dapat digunakan oleh Satria-1,” ujar Johnny menjelaskan. Lewat tiga langkah itu, maka pengadaan dan penempatan Satria-1 ini dapat berlangsung baik.

Menkominfo mengatakan, proses pembiayaan telah mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan BPI Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Proses atau kesepakatan preliminary working agreement (PWA) antara PT Satelit Nusantara 3 (SNT) dan Thales Alenia Space (TAS) pun sudah dilakukan dan proses manufacturing sudah dimulai.

Selain meminta perpanjangan waktu, menurut Menteri Johnny, Indonesia juga telah mempersiapkan dua langkah alternatif lainnya agar orbit satelit 146BT tetap bisa digunakan Indonesia.

Sebagai informasi, satelit Satria-1 akan menempati orbit 146 BT (Bujur Timur). Satelit multifungsi ini ditujukan untuk menyebarkan akses internet di wilayah Indonesia, terutama daerah yang belum terjangkau internet.

Satelit ini disebut akan memiliki kapasitas 150 Gbps dan mampu meningkatkan kecepatan internet di seluruh Indonesia. Satelit multifungsi Satria-1 diproyeksikan akan menjadi satelit telekomunikasi terbesar di Asia.

WiFi GRATIS di 150.000 TITIK PUBLIK

Saat ini, Indonesia sendiri telah memanfaatkan lima satelit mandiri dengan kapasitas 30 Gbps, dengan empat satelit yang disewa dari pihak asing dengan kapasitas 20 Gbps.

“Beroperasinya Satria dengan kapasitas 150 Gpbs atau tiga kali lipat dari kapasitas sembilan satelit akan memberikan WiFi gratis di 150.000 titik publik di berbagai wilayah nusantara,” tutur Johnny saat penandatangan kerja sama untuk kontruksi satelit ini.

Sementara itu, di sisi efisiensi, Menkominfo menyebutkan, pembangunan pusat data nasional pemerintah perlu dipercepat. Salah satunya karena pemerintah saat ini menggunakan terlalu banyak aplikasi dalam menjalankan berbagai urusan kenegaraan.

Totalnya ada 24.700 aplikasi yang digunakan oleh pemerintah, dan terdapat lebih dari 2.000 pusat data untuk layanan pemerintahan.

“Ini terlalu banyak, dan membuat tidak efisiennya fasilitas digital. Sehingga, pusat data nasional harus ada dan kini telah disiapkan pula superapplication untuk layanan pemerintahan yang lebih efisien dan praktis,” kata Menkominfo.

Sebelumnya, dalam acara US-Indonesia Investment Summit pada Jumat (11/12/2020), Menteri Johnny mengatakan, pembangunan pusat data nasional terus dikebut agar dapat selesai pada 2023.

Pembangunan pusat data nasional pemerintah ini juga merupakan bagian dari kebijakan satu data. Ia mengatakan, nantinya pusat data nasional ini akan memiliki spesifikasi sebesar tier empat.

Walaupun diakui, pusat data nasional ini juga menyangkut beberapa hal sensitif. Contohnya adalah data spesifik terkait dengan pemilik data, data-data keuangan, hingga data-data Kesehatan. “Kami sudah mendapat lokasi pembangunan,” kata Johnny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/12/2020).

Johnny juga menyebut dirinya pun telah melakukan pengecekan lokasi yang akan digunakan tersebut. Tujuannya untuk memastikan kondisi spesifikasi dan keamanan untuk pembangunan pusat data.

Sebelumnya pemerintah telah merencanakan empat pusat data nasional akan dibangun di Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

Empat pusat data nasional tersebut akan dibangun di ibu kota negara sekarang, di ibukota negara baru, di Kepulauan Riau-Batam (menghubungkan dengan internasional), dan di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Bitung menjadi titik sentral untuk Indonesia bagian timur sebelum terkoneksi dengan sistem nasional.

Empat pusat data nasional ini akan terhubung satu dengan lainnya walaupun terpisah secara kewilayahan. Menteri Johnny menginginkan implementasi pusat data nasional dengan biaya modal memadai dan biaya operasional yang terukur.

“Jangan sampai membangun mahal, merawat lebih mahal lagi. Kita akan lihat kombinasi paling efisien,” ujarnya, ketika meninjau lokasi Bitung beberapa bulan lalu.

Karena Indonesia besar, lanjut menteri, akan dipilih redundesi atas dasar wilayah, walaupun dalam data center tidak harus atas dasar wilayah karena secara nasional terhubung dengan ‘backbone fiber optic’. Pembangunan pusat data nasional itu diharapkan menghasilkan satu data nasional. (sumber: indonesia.go.id)

Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

Kabupaten Simalungun Terus Bertekad Wujudkan Moderasi Beragama

08/08/2024

SimadaNews.com-Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bersama Forkopimda mengikuti senam kerukukan yang prakarsai oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), berlangsung di...

Acara Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 dan Jambore Nasional Kader PKK 2024.

Sukses Jalankan Program Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba, TP-PKK Sumut Peroleh Penghargaan

17/05/2024

SimadaNews.com-Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendapat penghargaan, sebagai pelaksana Program Keluarga Indonesia Sehat Tanpa...

Sekolah Kedinasan

Sekolah Kedinasan di Sumut Buka Pendaftaran…

17/05/2024

SimadaNews.com-Sekolah kedinasan yang berada di Sumatera Utara (Sumut) sedang membuka pendaftaran sekolah kedinasan. Dilansir dari situs BKN, sekolah kedinasan adalah...

Gilang Prasetya, pelaku penikaman terhadap abangnya.

Tusuk Leher Abangnya hingga Meninggal “Demi Ibuku Tercinta Aku Menyerahkan Diri…”

06/05/2024

SimadaNews.com-Pria berusia 21 tahun di Kota Medan, Sumatera Utara, bernama Gilang Prasetya, telah ditangkap karena menusuk abang tirinya, Panji Satria...

Menaker Ida Fauziyah menjawab pertanyaan media setelah acara puncak peringatan Hari Buruh (May Day) 2024.

Ida Fauziyah: Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak!

01/05/2024

SimadaNews.com-Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan komitmen pemerintah untuk menolak praktik upah murah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, sejalan dengan...

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi E. Aminudin Aziz dalam Taklimat Media di Hotel Sultan, Jakarta.

Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2024: Mengangkat Semangat Pelestarian Bahasa Daerah

01/05/2024

SimadaNews.com-Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen menjaga keberlangsungan bahasa...

Berita Terbaru

News

3 Tahun Tanpa Kepastian , Laporan Anggota DPRD Mandek di Polres Pematangsiantar

1 Juli 2025 | 22:27 WIB
News

Kalapas Pematang Siantar Apresiasi Sinergi dengan Polres Simalungun di Hari Bhayangkara 

1 Juli 2025 | 21:34 WIB
News

Perayaan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Pematangsiantar Gelar Upacara, Bakti Kesehatan, dan Syukuran Sederhana

1 Juli 2025 | 20:53 WIB
News

Pemuda asal Langkat Ditangkap di Pematangsiantar, Miliki 12 Paket Sabu Siap Edar

1 Juli 2025 | 01:49 WIB
News

Muhammad Alwi Hasbi Silalahi Resmi Dilantik sebagai Ketua PBVSI Pematangsiantar Periode 2025–2029

30 Juni 2025 | 22:40 WIB
News

Jelang Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Bupati Samosir Tegaskan Komitmen Dukung dengan Geosite Terawat

30 Juni 2025 | 22:30 WIB
News

Next Sumatera 2025 Perkuat Literasi AI bagi UMKM dan Kreator Digital

30 Juni 2025 | 22:03 WIB
News

Pemko Pematangsiantar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Jalan Handayani Bahkapul

30 Juni 2025 | 20:32 WIB
News

Indibiz Telkom Dukung Produktivitas Bisnis di Era Hybrid dengan Koneksi Internet Andal

30 Juni 2025 | 20:06 WIB
News

Sidang Sinode Bolon GKPS ke-46 Siap Digelar, Momentum Besar Bagi Masa Depan Gereja

30 Juni 2025 | 18:25 WIB
News

Bengkel Sepedamotor di Jalan Handayani Siantar Ludes Terbakar

29 Juni 2025 | 21:44 WIB
News

Libur Sekolah, Samosir Dibanjiri 40 Ribu Wisatawan! PAD Tembus Rp 866 Juta

29 Juni 2025 | 21:26 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor