Kerjasama Bidang Peternakan
Selain kerjasama perdagangan, kedua negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Beberapa kegiatan yang disepakati adalah joint border surveillance dengan fokus pada beberapa penyakit yang menjadi perhatian bersama yaitu Brucellosis, SE, dan PMK. Kedua negara juga mendiskusikan kerjasama untuk peningkatan kapasitas inseminasi buatan untuk Timor Leste, peningkatan kapasitas SDM untuk meat inspector dan AMR.
Sementara itu untuk kerjasama dibidang obat hewan, RDTL menyampaikan ketertarikannya untuk membeli obat hewan berupa vaksin SE, ND, dan Brucella dari Pusvetma. Terkait dengan hal tersebut Fadjar menyampaikan jaminannya atas kualitas produk-produk Pusvetma dimaksud.
“Pusvetma sebagai instansi pemerintah yang diberikan mandat untuk produksi vaksin, mempunyai kapasitas untuk memproduksi vaksin dengan kualitas tinggi,” ujar Fadjar.
Hal tersebut diamini Agung Suganda, Kepala Pusvetma yang sekaligus menambahkan kesiapan Pusvetma untuk kerjasama dibidang obat hewan ini.
Menutup pertemuan, Fini menyampaikan bahwa Indonesia juga siap untuk memasok RDTL untuk komoditas peternakan lain seperti bebek (DOD), puyuh (DOQ), ayam kampung (DOC), dan kambing etawa. “Saat ini kami menerima beberapa permintaan untuk mengekspor produk-produk peternakan tersebut ke Timor Leste, dan kami telah menyampaikan kesiapan kami untuk segera merealisasikannya. Dokumen-dokumen pendukung segera kami kirimkan untuk kemudian dipelajari oleh Dirjen PKH RDTL, dan diharapkan rencana ekspor produk tadi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu dekat” pungkasnya. (rel/snc)