SimadaNews.com- Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, menegaskan dukungannya terhadap program pencegahan perkawinan anak melalui sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bincang Seputar Anak (BSA) dan dilaksanakan di Balai Bolon, Lapangan Adam Malik, di hadapan 200 siswa-siswi SMA se-Kota Pematangsiantar.
Menurut dr. Susanti, kegiatan outdoor ini dipilih agar siswa-siswi terbiasa belajar di luar kelas dan dapat tetap fokus meskipun di tengah aktivitas masyarakat yang ramai.
“Luar biasa anak-anak semua yang tetap fokus di acara ini. Padahal di sekitar sini sangat banyak aktivitas masyarakat lainnya. Ini adalah latihan untuk mempertajam konsentrasi mereka,” ujar dr. Susanti.
Dia juga mengungkapkan bahwa masa SMA adalah waktu yang penuh kebahagiaan dan seharusnya tidak terganggu oleh masalah seperti perkawinan dini.
“Di masa SMA, hanya ada dua perasaan yang dirasakan, yaitu senang dan sangat senang. Oleh karena itu, masa ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya tanpa terganggu oleh pernikahan dini yang tidak sesuai dengan kesiapan mental dan fisik,” tambah dr. Susanti.
Pernyataan dr. Susanti sejalan dengan data yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Sosial P3A Kota Pematangsiantar, Pardomuan Nasution, SS MSP. Dalam laporannya, Pardomuan menjelaskan bahwa kegiatan BSA kali ini merupakan yang ketiga, setelah sebelumnya diadakan di Lapangan Merdeka dan Kecamatan Siantar Selatan.
“Kegiatan ini digelar sebagai respon terhadap laporan Komnas Perempuan yang menunjukkan tingginya angka perceraian di kalangan perempuan muda, baik di perkotaan maupun di pedesaan,” kata Pardomuan.
Pardomuan menambahkan, sosialisasi ini adalah bentuk kepedulian Pemko Pematangsiantar di bawah kepemimpinan dr. Susanti Dewayani, untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini.
“Pernikahan anak sering berakhir tragis. Setelah perceraian, anak dan ibu bisa mengalami dampak yang serius. Kami ingin anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terganggu oleh tanggung jawab rumah tangga yang belum semestinya mereka hadapi,” jelas Pardomuan.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber, termasuk Marice Simarmata dari Dinas Kesehatan, Rizty Desta Mahestri Ginting MPsi, seorang psikolog, serta mahasiswa KKN Fakultas Hukum UPMI. Juga hadir dalam acara ini Kanit PPA Satreskrim IPDA Suhaira Marbun SH mewakili Kapolres Pematangsiantar, bersama OPD, TP PKK Kota Pematangsiantar, serta guru pendamping dan siswa-siswi SMA. (snc)
Laporan: Sabarudin Purba