SimadaNews.com-Dua anak warga Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, nyaris menjadi korban penculikan orang tidak dikenal (OTK), Sabtu 25 Januari 2020, siang sekira pukul 14.00 WIB.
Aksi OTK itupun terekam CCTV salah seorang warga. Di mana, dalam rekaman itu terlihat salah seorang pria mengendarai Honda Beat, berpura-pura menanyai alamat kepada dua anak tersebut.
Sriani (29) kakak salah satu korban yang dihubungi reporter SimadaNewscom, Minggu 26 Januari 2020, melalui selular mengatakan, awalnya pelaku yang mengendarai sepedamotor itu berpura-pura menanyakan alamat seseorang kemudian meminta Rangga (14) dan Bisma (12) untuk naik ke sepedamotor pelaku.
Kedua pelaku pun akhirnya membawa kedua anak tersebut ke arah Kota Pematangsiantar.
“Dari Simpang Bak ke Simpang Silalahi, terus ke Simpang Kerang, terus ke arah kota Siantar, terus balik lagi ke arah Simpang Rami. Di depan SPBU Jalan Medan, Bisma diturunkan. Adikku dibawa lagi sampai ke arah Pondok Sayur. Disitu adikku teriak minta tolong dan lompat,” cerita Sriani.
Dia melanjutkan, setelah melompat dari sepedamotor pelaku, adiknya kemudian meminta pertolongan warga dan Rangga diantarkan hingga ke rumah.
“Rangga, minta tolong warga, terus diantarkan ke rumah mamak,” ucap Sriani.
Ditanya apakah peristiwa itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian, Sriani mengakusudah ada pihak kepolisian yang datang ke kediaman orangtuanya. Hanya saja, ia kurang mengetahui pasti bagaimana kelanjutannya.
” Kurang tau apa sudah ada laporan apa belum. Tapi bapakku besok disuruh ke Polsek Bangun,” ucapnya.
Sementara, Kapolsek Bangun AKP B Manurung ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum memberikan jawaban terkait peristiwa itu.
Sedangkan penusuran SimadaNews.com, rekaman CCTV aksi pria yang diduga hendak menculik anak Karang Sari itu, diposting ke media sosial facebook dan youtube oleh netizen hingga viral.
Hingga Senin 27 Januari 2020, dinihari vidio rekaman CCTV yang diunggah oleh pemilik akun Keluarga Reza di Youtube sudah disaksikan sekira 14 ribu penonton dan sudah dibagikan oleh ribuan orang di facebook. (snc)
Laporan: Saiun Basir
Editor: Hermanto Sipayung