SimadaNews.com-Puluhan masyarakat Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu bersama warga Pardamean Sibisa dan Motung, menyesalkan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan masyarakat Ajibata terhadap BPODT di Simpang Sibisa.
Merekapun membuat aksi tandingan sebagai bentuk dukungan atas kehadiran serta pembangunan yang akan dilakukan oleh BPODT di Desa Pardamean Sibisa dan Motung, Selasa 8 Oktober 2019.
Puluhan massa mulai berkumpul di Simpang Sibisa, sejak pukul 10.00 WIB, dalam aksinya, mereka memasang berbagai pamplet bertuliskan dukungan terhadap BPODT.
Panni Sitorus warga Aek Natolu Jaya, mengaku tujuan aksi damai itu i dibuat sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah lewat BPODT.
“Sebelumnya ada kabar akan ada aksi terhadap BPODT tapi dilakukan di Simpang Sibisa. Kami tidak ingin ada keributan di desa ini. Ini kan di Kecamatan Lumban Julu, apa hubungannya dengan Ajibata? Kalau mereka mau aksi, ya di Ajibata sekitarnya lah,” ujar Panni.
Hal senada disampaikan S Sirait, warga Pardamean Sibisa. Dia juga menyesalkan adanya isu aksi yang akan dilakukan di Simpang Sibisa.
Sebelumnya, kata Sirait, ada informasi sejumlah warga Ajibata sekitarnya akan melakukan aksi unjuk rasa di Aek Natolu.
“Kalau mereka mau unjuk rasa, ya jangan di kampung orang. Unjukrasalah di tempat sendiri,” ujar Sirait.
Kapolsek Lumban Julu AKP Komando Tarigan, ketika dikonfirmasi terkait adanya rencana aksi di Simpang Sibisa, membenarkan informasi itu.
” Mereka sudah ada pemberitahuan aksi ke Polres Tobasa. Kami dari Polsek Lumban Julu ditugaskan melakukan pengawasan aksi. Namun hingga saat ini belum ada tanda tanda kedatangan masyarakat yang akan berunjuk rasa, malah yang ada adalah puluhan warga Aek Natolu Jaya, Pardamean Sibisa dan Motung membuat pernyataan mendukung BPODT,” ujar AKP Komando.
Candra Sirait, warga Ajibata mengaku aksi mereka akhirnya dibatalkan akibat faktor cuaca dan hujan deras yang mengguyur Aek Natolu.
“Sebelumnya kita sebanyak 50 orang akan aksi. Tujuannya, untuk mendesak BPODT agar segera menyelesaikan konflik berkepanjangan dengan masyarakat, agar pembangunan tidak terhalang. Sayangnya, aksi terpaksa diundur akibat hujan deras,” aku Candra.
“Nanti malam kita akan adakan rapat, jadi aksi selanjutnya belum bisa dipastikan kapan,” pungkas Candra. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung