SimadaNews.com-Musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun pada hari Senin, 18 Juni 2018 di perairan Danau Toba menelan korban 186 korban hilang, 18 orang selamat dan tiga orang korban meninggal dunia.
Sejak tanggal 22 Juni, Pengurus Pusat GMKI memutuskan membentuk Posko dan Tim Relawan yang akan berada di lapangan hingga seluruh proses pengangkatan kapal selesai dilakukan atau operasi pencarian dihentikan.
“Kami berada di Tigaras sejak Sabtu 23 Juni 2018. Tim relawan GMKI berjumlah 20 orang yang berasal dari GMKI cabang Medan, Pematang Siantar-Simalungun dan Bengkulu. Posko yang didirikan berupa tenda prisma sebagai tempat tidur dan logistik. Rencana awal kami juga akan membangun Posko Simanindo, namun kemudian difokuskan hanya di Tigaras yang menjadi Posko Terpadu Pencarian Korban KM Sinar Bangun,” kata Martin Siahaan, Koordinator Posko GMKI, Sabtu (30/6) di Posko Terpadu di Tigaras.
Martin menyampaikan, selama berada di Tigaras, relawan GMKI melakukan aktivitas di dapur umum untuk membantu personel TNI dan Dinas Sosial Kabupaten Simalungun. Tugas para relawan GMKI, mempersiapkan konsumsi bagi para personel gabungan pertolongan dan pencarian korban Kapal Sinar Bangun dan keluarga korban.