SimadaNews.com-Tiga orang yang melakukan penggarapan dan melakukan aksi menghalanghalangi proses penanaman sawit, diamankan personel Polres Simalungun, Minggu 20 September 2020.
Informasi diperoleh, di Afdeling II Kebun Bahjambi kembali melaksanakan aktivitasnya menanam pokok kelapa sawit di areal replanting sekira 72 hektar.
Proses penanaman, mendapat gangguan dari masyarakat yang mengatas namakan 147 kepala keluarga yang mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik mereka. Namun berdasarkan sertifikat HGU yang dimiliki, lahan tersebut masih dalam penguasaan Kebun Bah Jambi yang akan berakhir sampai dengan Tahun 2026.
Atas dasar itulah kebun Bah Jambi mempertahankan aset yang dimiliki dengan tetap melakukan penanaman pokok kelapa sawit. Namun kegiatan kebun mendapat penolakan dari masyarakat dengan menghalangi seluruh kegiatan Afdeling II Bah Jambi, mulai dari menghalangi kegiatan panen, pembuatan lubang tanam, menanam, bahkan menghalangi keluar masuk truk pengangkut bibit kelapa sawit ke areal replanting.
Bahkan masyarakat yang didominasi perempuan dan anak anak nekat duduk dan berbaring di areal masuk lokasi penanaman dan menghalangi truk yang akan keluar.
Selanjutnya personel Polres Simalungun, berdasarkan Surat Perintah Kapolres Simalungun untuk melakukan pengawalan dan pengamanan di areal lokasi replanting melakukan negosiasi secara baik baik agar masyarakat tidak menghalangi aktivitas kebun Bah Jambi karena secara legalitas masih menguasai areal tersebut.
Namun aksi negosiasi tersebut mendapat penolakan dan pertentangan dari masyarakat bahkan ada yang melontarkan kata kotor dan makian terhadap pihak kepolisian, hingga selanjutnya personel polisi mengamankan tiga penggarap yang merupakan penggerak dari kerusuhan tersebut dan langsung dibawa di Polres Simalungun untuk diproses lebih lanjut.
General Manager Distrik I Jimmy LW Silalahi, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada tim Polres Simalungun, Brimob Satpol PP, dan seluruh yang terlibat dalam kegiatan pengamanan aset tersebut.
“Dapat dibayangkan jika kegiatan ini kita biarkan berlarut dan kita tidak melakukan tindakan tegas, maka kemungkinan besar yang terjadi, aset PTPN IV yang merupakan milik negara akan habis sedikit demi sedikit dan bisa jadi hanya tinggal nama,” ucap Jimmy.
Tampak hadir saat proses penanaman Manager Kebun Bah Jambi Edi Harianto, yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan penuh kepada seluruh pekerja di kebun Bah Jambi mulai dari tenaga penanam pokok sawit, pengangkutan, pengamanan, asisten, askep dan seluruh tim.
” Ini adalah aset kita yang harus kita pertahankan, tempat kita hidup, oleh karenanya tetap semangat dan lakukan yang terbaik untuk perusahaan kita,” ucapnya. (snc)
Laporan:Jaya Damanik
Editor:Hermanto sipayung

Discussion about this post