SimadaNews.com-Presidium Gerakan Daulat Desa (GDD) Sabar Mangadoe, mengucapkan selamat kepada seluruh warga negara Indonesia, sebab Pemilu 2019 telah sukses digelar.
“Selamat bagi kita semua rakyat Indonesia, Pemilu 2019 sudah kita laksanakan dengan sukses. Apa pun hasilnya, itu adalah kemenangan rakyat, sebab pilihan langsung rakyat. Rakyat adalah tuan dalam sistem demokrasi,” kata Sabar Mangadoe, Kamis (18/4).
Menurut Sabar, Pemilu Serentak telah dilaksanakan dan lembaga-lembaga survey yang kredible mengeluarkan hasil hitung cepat sementara dengan keunggulan pasangan nomor urut 01.
Sabar mengugkapkan, Bangsa Amerika butuh 250 tahun berdemokrasi, sejak Indenpendence Day 04 Juli 1776, berdirinya negara Amerika, barulah Demokrasi-nya mulai beradab dan demokrasi jadi alat yang lebih menjamin kesejahteraan dan kemajuan seperti yang kita lihat saat ini.
“Katakanlah bangsa Indonesia mulai berdemokrasi kembali sejak Reformasi 98, sejak digelar Pemilu 1999. Jadi kita baru berdemokrasi selama 20 tahun. Namun yang kita capai sudah luar biasa di mata dunia. Mereka tentu bertanya-tanya, kok bisa ya bangsa bekas jajahan yang begitu besar ini, mampu berdemokrasi, bahkan hingga ada Pilkades di hampir 75 ribuan desa? Kita jadi negara demokrasi terbesar di dunia sekarang ini lho. Maka wajar seluruh mata dunia memperhatikan Pemilu 2019 ini,” ucapnya.
Menurut alumni ITB yang aktif dalam pergerakan ini, Pemilu Serentak 2019 ini adalah peristiwa demokrasi fenomenal di mata dunia. hingga terbukti, ratusan lembaga pemantau asing tertarik mendaftar untuk melihat, dan memantau secara langsung.
“Pesta Demokrasi kita ini jadi pelajaran berharga bagi dunia. Di tengah keberagaman yang luar biasa, kita buktikan sebagai bangsa yang besar, bangsa yang besar hati rakyatnya hingga sukseslah Pemilu ini. Padahal, jika kita cermati demokratisasi di negara-negara Timur Tengah misalnya, yang mulai sejak Arab Spring 2011, malah mengakibatkan konflik dan perang saudara yang mengerikan, yang entah kapan selesainya. Maka kita wajib mensyukuri suksesnya Pemilu 2019 ini,” ujar Sabar.
Kini, lanjut Inisitor Gerakan Kebajikan Pancasila (GKP) ini, bangsa dan negara Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, dan berideologikan Pancasila ini telah semakin menjadi sorotan mata dunia dalam berdemokrasi.
“Sejarah Demokrasi Barat yang memajukan dan memakmurkan bangsa Barat sesungguhnya sudah lama berlalu, kini saatnya Bangsa dan Negara Indonesia yang menjadi teladan dunia dalam berdemokrasi, Demokrasi Pancasila. Untuk itu kita hanya butuh 1 syarat saja, namun mutlak untuk mencapai teladan dunia dalam berdemokrasi, yaitu PERSATUAN INDONESIA sila ke-3 Pancasila,” tegasnya.
Kesabaran Revolusioner
Selain capaian yang membanggakan itu, Sabar Mangadoe mengatakan bahwa kita butuh Kesabaran Revolusioner, dalam arti kita bersabar dan patuh hukum, untuk mengikuti semua tahapan Pemilu Serentak 2019 ini. Kini tahapannya menunggu proses perhitungan suara secara manual oleh KPU, yang kemudian akan mengumumkan hasilnya secara resmi tanggal 22 Mei 2019 nanti. Kemudian sabar juga dalam menunggu pelantikan Presiden/Wakil Presiden terpilih, 20 Oktober 2019 nanti.
“Lalu Revolusioner dalam arti kita tidak mudah terprovokasi oleh berbagai hasutan dari pihak manapun yang berniat mengadu-domba, memecah belah kita sebagai bangsa. Kita bantu Polisi dan TNI serta aparat negara dalam menjaga keamanan. Segera segenap komponen bangsa berlomba-lomba berinisiatif merajut kembali tali-silaturahmi dan persaudaraan. Mari bersatu untuk bangsa,” ujarnya. (yul/snc)