SimadaNews.com – Dipl. Ing. Charles HM. Siahaan, SH, dilantik sebagai Ketua Umum Punguan Namora Itano–Raja Partano Ii Siahaan Dohot Boruna se Jabodetabek Masa Bhakti 2021–2025 di Aula Dasa Dharma–Buperta, Wisma Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021),
Pelantikan berlangsung sederhana, diawali dengan ibadah/doa yang dipimpin Pdt Parningotan Siahaan, dihadiri sekitar 100 orang termasuk perwakilan utusan pengurus perkumpulan keturunan NI-RP II yang diperkirakan keseluruhan anggotanya tidak kurang dari 5.000 kepala keluarga (KK) se Jabodetabek.
Charles HM Siahaan bertekad untuk lebih dapat melibatkan para kaum muda dan milenial sebagai jaminan regenerasi dan penerus/pembawa nilai-nilai kebajikan dari budaya dan tradisi luhur yang selama ini terbukti telah banyak membawa kemaslahatan berupa ketahanan sosial sebagai anggota warga Negara Indonesia yang menjunjung dan menopang peradabannya yang berasaskan Pancasila di masa-masa yang akan datang.
MENGENAL SOSOK CHARLES SIAHAAN
Charles Siahaan, selain berlatar pendidikan teknologi elektronika dari Jepang, juga penyandang gelar sarjana hukum dengan profesi advokat/pengacara, seorang aktivis sosial dan pengurus sejumlah organisasi sosal yang cukup disegani di kalangan para aktivis kemanusiaan serta aktivis politik.
Charles Siahaan pengurus dan/atau aktivis perkumpulan antara lain ormas BARA-JP, JEMARI, Batak Muda Dunia, Gerakan Kebajikan Pancasila, Gerakan Daulat Desa, dan Gerakan Kebangkitan Kebudayaan Nusantara.
Sosok Charles Siahaan telah banyak bergumul dan berkecimpung dalam gerakan moral yang antara lain mengajak masyarakat untuk “Menolak Praktek Politik Uang”, “Demokrasi Beradab”, “Pemilu Bersih, Berkualitas dan Berintegritas”, “Masyarakat Peduli Budaya dan Tradisi Luhur”, dan lain-lain.
Oleh karenanya tak heran, jika banyak kalangan berharap, dengan kepemimpinan Charles Siahaan, kiranya mampu membawa amanah kerukunan dan kekerabatan keluarga besar Siahaan dalam menjunjung adat, budaya dan tradisi leluhur serta nama baik marga Siahaan di tengah-tengah perkumpulan marga-marga etnis Batak lainnya maupun masyarakat umum di luar etnis Batak dalam mewarnai masyarakat Indonesia yang menjunjung budaya dan tradisi leluhur demi Indonesia beradab.
Bahwa sebagaimana yang tertuang dalam Nawa Cita sebagai gagasan politik yang diusung Presiden Jokow Widodo dalam merumuskan prioritas pembangunan Indonesia, menempatkan pengelolaan sumber daya manusia berbasis kebudayaan sebagai salah satu prioritasnya.
Dengan Nawacita, Indonesia diharapkan mampu berubah dan menjadi negara yang berdaulat secara secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kemudian pada Nawa Cita Jilid II, orientasinya fokus pada penguatan SDM (membangun SDM yang handal) dengan butir ke-5 yang berisi “Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa.”
CATATAN MENARIK KEPENGURUSAN
Ada beberapa catatan menarik dari terbentuknya kepengurusan NI-RP II kali ini, yaitu,
Pertama, perkumpulan ini sesungguhnya telah berdiri sejak tahun ’70 an di Jakarta yang nyaris bersamaan dengan berdirinya perkumpulan Marga Siahaan keseluruhan (PPSD).
Namun dalam perjalanannya belakangan sampai dengan periode tahun 2021, belum beroleh kesempatan melakukan periodeisasi pergantian kepengurusan sebagaimana mestinya, bahkan cenderung seolah vakum untuk jangka waktu hampir 20 tahun lebih.
Ribuan anggota keturunan NI-RP II cenderung saling mengorganisasikan dirinya secara terpisah melalui 5 kelompok keturunan yaitu: Raja Pangahut Tua, Raja Idaon, Raja Nasora Maridi, Raja Sitonggor Juhut dan Raja Unggul, tanpa pernah bersama dalam satu wadah formil, sekalipun antar pengurus dari 5 keturunan tersebut saling mengenal dan berkomunikasi baik satu dengan lainnya .
Barulah pada tahun 2021, atas kesepakatan bersama para perwakilan/utusan pengurus dan penasehat perkumpulan dari 5 keturunan NI-RP II ini sepakat membentuk keperngurusan baru dan sekaligus bersepakat untuk menghidupkan kembali semangat persatuan dan keberadaan perkumpulan NI-RP II sesuai dengan amanah para pendahulunya selaras dengan adat budaya di lingkungan Marga Siahaan khususnya dan bagi kebersamaan dalam lingkungan etnis Batak pada umumnya.
Kedua, pelantikan kepengurusan ini hadir sebagai jawaban atas kerinduan sebagian masyarakat Indonesia akan budaya dan tradisi luhur yang belakangan terasa mulai menguat kembali. Seperti telah diketahui bersama, sebagian kalangan dari masyarakat kita belakangan mulai merasa jemu atas kehadiran sentimen–sentimen kelompok antar agama yang salah satunya diduga dilatarbelakangi maraknya praktek “Politik Identitas Keagamaan” dalam berbagai kesempatan praktek berdemokrasi (pileg, pilkada, termasuk pilpres).
Ketiga, kepengurusan perkumpulan untuk masa bhakti 2021 – 2025 ini, atas pemilihan yang dilakukan formatur panitia pemilihan pengurus menyepakati untuk menetapkan ketua umumnya dipimpin Dipl. Ing. Charles HM. Siahaan, SH dengan didukung sejumlah personel muda sebagai badan pengurus hariannya.
Namora Itano (Raja Partano II) Siahaan adalah keturunan ke-5 dari keseluruhan 7 keturunan Marga Siahaan (Somba Debata). Ada pun keseluruhan keturunan tersebut masing-masing secara berturutan adalah Raja Marhite Ombun, Raja Hinalang, Raja Juara Monang, Tuan Pangorian, Namora Itano, Tuan Pangerlam dan Tuan Mauli.
Dengan sendirinya perkumpulan Namora Itano (Raja Partano II) ini menginduk kepada perkumpulan Punguan Pomparan Somba Debata (PPSD).
Pengurus “Punguan Namora Itano–Raja Partano Ii Siahaan Dohot Boruna se Jabodetabek Masa Bhakti 2021–2025” terdiri dari 40 orang dengan susunan pengurus inti antara lain Ketua Umum, Dipl. Ing. Charles H. M. Siahaan, SH, Wakil Ketum, Ir. Edward Siahaan, Sekjend, Berlin Siahaan, Wakil Sekretaris, Sahala Siahaan, Bendahara Umum, Aporen Siregar, SE, MSi dan Wakil Bendahara, Maret Silaban. (rilis/Sekretariat NI–RP II)