advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Senin, 20 Maret 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

Batu Kuburan pun Dimasalahkan dan Digebuki

Simadanews.com by Simadanews.com
30/06/2021
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Eduardus B. Sihaloho, S.Ag

 

Di Surakarta (Solo) baru-baru ini ada kejadian yang viral, yakni ada sepuluh anak SD merusak kuburan orang-orang Kristiani. Pengrusakan 12 makam itu terjadi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Surakarta. Apa masalahnya? Tidak jelas apa yang menjadi masalahnya, sehingga anak-anak itu melakukan perusakan tersebut. Namun bisa dicermati bahwa tindakan anak-anak tersebut bukan tindakan atas inisiatif mereka sendiri. Pasti ada orang yang menyuruh atau memerintah. Patut diduga bahwa karena mereka adalah murid-murid sebuah sekolah, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tindakan anak-anak tersebut dikomando atau diperintah oleh guru-guru mereka.

Korban dari perusakan anak-anak SD itu adalah batu-batu kuburan. Sebenarnya batu kuburan itu melakukan kesalahan apa, sehingga harus “digebuki”, dirusak, dicabut, dibuang akhirnya berantakan. Secara normal seseorang atau sekelompok orang melakukan perusakan terhadap sesuatu atau membunuh seseorang pasti dilatarbelakangi oleh sesuatu hal yang membuatnya sakit hati, tersinggung atau dendam. Namun kalau kita mengamati dan mencermati kejadian perusakan makam-makam orang-orang Kristiani di Surakarta tersebut, kenapa batu-batu penutup orang-orang yang meninggal itupun harus dipermasalahkan dan dikorbankan? Apakah batu-batu nisan itu mengganggu mereka atau persoalan yang lebih parah: apakah mereka diganggu oleh batu-batu makam itu? Tapi menurut penulis hal itu tidak mungkin, sebab batu-batu itu sudah berhenti di tempat itu dan tidak ada yang menggerakkan untuk mengganggu orang lain.

Memang batu-batu kuburan itu berbuat apa kepada manusia-manusia yang hidup? Apakah batu-batu kuburan itu bisa mengganggu orang-orang yang merusak itu, atau meributi, atau menghina mereka? Dari tindakan orang-orang yang melakukan perusakan kuburan itu dan orang-orang yang memerintahnya jelas tampak kesesatan berpikir. Kenapa dikatakan kesesatan berpikir? Karena pihak atau korban yang mengalami perusakan itu tidak melakukan apa-apapun kepada si pelaku. Artinya, pihak-pihak yang memerintah dan pelaku berpikir bahwa benda mati yang berupa kuburan atau salib yang dirusak itu mampu membahayakan mereka, sehingga mereka mengambil tindakan agar mereka pada akhirnya tidak menjadi korban. Padahal secara nyata tidak ada tindakan yang bisa dilakukan oleh “korban” tersebut kepada si pelaku. Hanya simbol salib yang dipasang di makam itu mampu menggelisahkan hati dan pikiran mereka. Pelaku dan pihak yang menyuruh merasa bahwa salib-salib mengganggu mereka bahkan mungkin bisa mengacaukan kedirian dan kepribadian mereka.

Dalam pengamatan secara umum tanpa melalui penelitian yang akurat pun bahwa anak-anak yang melakukan tindakan perusakan pastilah tidak secara mandiri diiniasi oleh para pelaku. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah guru-gurunya yang mengajarkan kepada mereka untuk melakukan tindakan yang demikian. Pada peristiwa ini ditunjukkan bahwa guru-guru mereka memperalat anak-anak sekolah itu untuk mewujudkan aksinya sebagai buah dari rancangan-rancangan pikiran mereka. Tindakan para guru yang mem-brain washing otak anak-anak tersebut merupakan perilaku brutal, yang semestinya tidak boleh dilakukan. Hal itu tidak saja mempermalukan guru-guru tersebut, tetapi yang paling inti adalah guru-guru itu merusak mental, kepribadian, dan pemikiran anak-anak tersebut. Cara guru-guru itu menaburkan bibit-bibit intoleransi di dalam memori anak pelaku tindakan kejahatan tersebut dan di tengah masyarakat. Di masa mendatang, apabila mereka yang melakukan tindakan perusakan tersebut tidak ditangani dengan baik akan menjadi pelaku-pelaku tindakan radikal dan teror di tengah masyarakat. Hal itu pasti akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan bisa menjadi penyebab perpecahan masyarakat.

Secara filosofis apa yang menjadi sasaran tindakan perusakan anak-anak tersebut adalah benda, barang, batu, yang dalam dirinya (in se) sama sekali tidak berbahaya atau menyebabkan akibat buruk apapun bagi manusia. Apalagi yang dimakamkan dalam makam-makam yang dirusak itu tidak dapat berbuat apapun sama sekali, apalagi untuk manusia. Menurut pemberitaan media bahwa yang dirusak dan dibuang adalah salib dari makam-makam itu. Memangnya tanda salib itu berbuat apa bagi orang-orang yang tidak suka dengannya? Salib-salib kuburan itu digeser, dipecahkan, dirusak dan akhirnya berantakan. Sebenarnya apa salahnya salib-salib itu, sehingga mereka harus merusaknya. Mengapa mereka harus merusak dan membuang batu-batu kuburan itu? Mengapa batu-batu kuburan itu harus dipermasalahkan dan “digebuki”? Perusakan itu pasti dilatarbelakangi oleh keyakinan dan ideologi yang melatarbelangi mereka. Terserah apakah keyakinan dan ideologi mereka

bertentangan atau menolak hal-hal yang demikian. Namun tindakan perusakan masuk dalam katergori tindakan kejahatan berkaitan dengan ideologi-keyakinan.

 

Eduardus B. Sihaloho, S.Ag, adalah alumnus Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Medan dan sekarang bekerja di Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungbalai-Sumatera Utara.

 

Share221Tweet138Share55Pin50

Berita Terkait

Perusahaan Pers Startup Siap-siap Gigit Jari dengan Terbitnya Perpres Keberlanjutan Media

20/02/2023

PRESIDEN Republik Indonesia berencana menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Keberlanjutan Media. Kini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Dewan Pers...

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

13/02/2023

DANAU Toba ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Listrik yang Aman, Nyaman dan Tepat Guna berperan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

09/02/2023

PERKEMBANGAN  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)  pada abad ke- 21 ini sangat pesat mempengaruhi hampir setiap aktivitas masyarakat. Hal ini...

dr Sortaman Saragih SH MARS: Politik itu Ibarat Pisau

07/02/2023

SimadaNews.com-Pasca dilantik menjadi salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia (DPP-Perindo), dr Sortaman Saragih SH MARS, langsung melakukan...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

04/02/2023

DUNIA mengetauhi, Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Politik Identitas, Ini Kata Ketua Bidang Politik DPP GMNI

01/12/2022

SimadaNews.com- Isu terkait politik Indentitas yang saat ini membumi di bumi Pertiwi kian melekat. Dimana kadang kala elit politik memakai...

Discussion about this post

Terkini

News

Jelang Bulan Suci Ramadan Polres Simalungun Gelar Patroli Skala Besar

19 Maret, 2023
Komunitas

Dilantik, Pengurus Namaposo GKPS Resort Haranggaol 2023-2026

19 Maret, 2023
Komunitas

W Ependy Siahaan Dilantik jadi Ketua PP Dolok Marangir I

19 Maret, 2023
Komunitas

Saiful Husairi Purba Terpilih jadi Ketua Al Ittihidayah Tebing Tinggi

19 Maret, 2023
News

GKPS Gelar Pelatihan Pelayanan Bagi Kaum Awam

17 Maret, 2023
News

Aliansi Masyarakat Kota Siantar Minta DPRD Seriusi Hak Angket

17 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID