SimadaNews.com – Kepala SMA Negeri 1 Pangururan, Bilpon Simbolon mengatakan pandemi Covid-19 memberi pengaruh besar terhadap pelaksanaan pendidikan.
Proses pembelajaran pun dilakukan dengan metode jarak jauh secara daring. Setahun berlalu, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dinilai sudah tidak efektif.
Menurut WHO, penutupan sekolah memiliki dampak negatif yang jelas pada kesehatan anak, pendidikan dan perkembangan, pendapatan keluarga, dan perekonomian secara keseluruhan.
“Sesuai hasil rapat yang lalu, diputuskan dua sekolah di Samosir yang akan menjadi percontohan tatap muka, yakni SMAN 1 Panggururan dan SMKN 1 Palipi, yang akan dilaksanakan awal bulan Mei. Persiapan sudah kami lakukan dan penerapan Prokes menjadi syarat utama pelaksanaan proses tatap muka ini,” kata Bilpon Simbolon, yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Samosir, Selasa (27/04/2021).
Metode waktu pelaksanaan pembelajarannya menjadi dua kelompok dengan jadwal masuk belajar dibagi tiga kali dalam seminggu. Mulai belajar tetap pukul 08.00 pagi dan berakhir pukul 12.00.
Tidak ada jam istirahat, sebelum masuk harus cuci tangan, menggunakan masker, cek suhu tubuh dan tetap dipantau kesehatan para siswa.
“Pelaksanaan tatap muka ini akan menjadi cikal bakal dimulainya proses belajar dan mengajar di semua sekolah yang ada di Samosir. Semoga sebelum mulai tatap muka, kami sudah bermohon agar guru-guru di sekolah ini segera divaksin, sebab sampai saat ini belum satu guru pun di Samosir yang divaksin,” kata Bilpon. (Benry Naibaho)