SimadaNews.com-Organisasi Masyarakat Gerakan Daulat Desa (GDD) yang memiliki gagasan terwujudnya satu desa satu organ Daulat Desa, meluncurkan program menjelang Pemilu Serentak 2019 “GERAKAN #01 MINIMAL 65 persen”.
“Program ini terkait erat dengan rangkaian skenario dan strategi road map pengembangan semangat daulat desa, daulat ekonomi, daulat politik dan daulat budaya,” kata Ketua Dewan Presidium Gerakan Daulat Desa (GDD), Sabar Mangode didampingi inisiator GDD, Charles Siahaan SH dan Ketum Jaringan Masyarakat Muslim Membangun (JM3) saat dihubungi SimadaNews beberapa hari lalu.
Sabar menjelaskan, GDD hadir atas inisiatif gotongroyong di tengah-tengah warga dengan semangat perubahan yang telah diperjuangkan rakyat semesta sejak tumbangnya rejim orde baru tahun 1998 lalu, guna mempercepat dan memastikan lahir dan terwujud cita-cita “Supremasi Masyarakat Sipil”.
Supremasi Masyarakat Sipil, lanjut Sabar, terbingkai dalam ragam adat-budaya sebagai manusia beradab dan yang Beriman.
Menurut Sabar, rakyat Indonesia menolak memiliki Presiden/Wakil 2019–2024 dipimpin oleh sosok yang terpenjara dalam ikatan langsung/pelaku rejim politisi masa lalu yang telah menjauhkan rakyat dari adat/budayanya dan/atau desanya sendiri.
“Dalam hal ini kami mengajak dengan ragam kegiatan seperti Pengajian, sablon gotong royong, rembug warga, jaga kampong dan bakti sosial,” katanya.
Dan yang lebih penting lagi, sambung Charles dan Syaiful, adalah mengumpulkan tandatangan dan nama serta identitas segenap warga yang secara sadar memperjuangkan Paslon #01 kembali menjadi Presiden 2019-2024 bersama wakilnya KH. Maruf Amin.
Baik Sabar, Charles dan Syaiful berpendapat, Joko Widodo terbukti dan teruji perjuangkan rakyat jelata/miskin dan mengupayakan Negara Kuat, Negara Bersih diisi oleh orang-orang yang berkualitas dan berintegritas.
“GDD yang sejak awal merupakan besutan ormas pendukung Pancasila sebagai Ideologi bernegara dan berbangsa Indonesia senantiasa berjuang untuk memasikan hadir dan terpeliharanya “Demokrasi Beradab” di Indonesia sekaligus menyerukan ajakan “Jangan Golput”, “Tolak Politik uang”, Tolak Hujat, Fitnah/Ghibah dan Tolak Hoax”, pungkas Sabar diamini Charles dan Syaiful.
Pendukung Jokowi Dirikan Posko Sebanyak-banyaknya
Sabar menyebutkan, khusus pada Pemilu kali ini GDD menyerukan ajakan kepada segenap Pendukung Jokowi untuk ber-SATU bergotong-royong membentuk Posko-Posko pemenangan dan pengawalan Pemilu 2019 bagi Paslon #01 di kampungnya masing-masing.
“Presiden dan Wakil Presiden terpilih tentu harus didukung oleh lembaga Perwakilan Rakyat (DPR/DPRD/DPD) yang juga segaris dan senafas demi cita-cita terjaminnya kehadiran “Daulat Desa” sekaligus “Daulat Rakyat” dalam alam demokrasi “Supremasi Masyarakat Sipil”, maka kami pun mengajak seruan bersama untuk hanya memilih Caleg yang juga secara terbuka memasang foto Paslon #01 (Jokowi–Amin) dalam kampanye mereka,” ajak Sabar.
Berbondong Bondong Berbaju Putih
Charles dan Syaiful, juga mengajak masyarakat bergandengan tangan, seraya berjuang bersama caleg senafas, para Pengusaha, aneka Ormas, kaum pelajar, Mahasiswa/i, Pedagang, Pemuda/i, karang Taruna dan segenap warga untuk berbondong-bondong dalam balutan semangat “PUTIH” untuk hadir dalam pencoblosan 17 April 2019 mendatang.
“Mulai pagi pada hari “H” kita ramaikan 800 ribuan TPS dengan memakai baju/kaos putih polos sebagai simbol semangat Rakyat menuntut “Negara Bersih”,” imbau keduanya.
Sabar menambahkan, masyarakat harus memastikan dirinya terbebas dari Golput ataupun mengGolputkan diri sendiri. Dan juga terbebas dari korban penyelenggara Negara yang bersifat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme, dengan benar-benar memilih sosok yang terbebas dan merdeka terhadap kepentingan elit politisi busuk masa lalu.
“Jokowi–Amin, wajib dimenangkan dengan minimal 65 persen dan jumlah kaum Golput turun di bawah 10 persen. Semoga semangat perjuangan rakyat dengan semangat gotong royong ini diberkahi Tuhan Yang Maha Esa,” tutup mereka bertiga. (manto/snc)