SimadaNews.com – Ketua DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Utara, Paulus Peringatan Gulo hadiri hari jadi ke-12 Kelompok Tani Padang Halaban dan Sekitarnya (KTPHS) di Desa Panigoran Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhan Batu Utara, Minggu (14/03/2021).
Paulus Gulo mengatakan, konflik agraria yang sudah terjadi puluhan tahun lamanya di Desa Panigoran, pemerintah tidak berpihak kepada rakyat dan hanya mengedepankan kelompok oligarki dan kapital.
Pemerintah seolah tutup mata pada persoalan sengketa lahan ini, padahal sejatinya pemerintah harus hadir dan turun untuk melihat jeritan dari pada rakyat.
Paulus Gulo juga merasa prihatin dan kecewa melihat kondisi akses aliran listrik yang sampai hari ini belum masuk ke desa tersebut.
“Saya sangat kecewa melihat pemerintah dan PT. PLN Persero sebab hingga saat ini belum adanya aliran listrik yang mengalir ke desa ini. Masyarakat yang tinggal di desa tersebut selama ini hanya menggunakan mesin diesel untuk kebutuhan listrik sehari-hari,” katanya.
Tokoh masyarakat Desa Panigoran, Nyak Triani menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar konflik agraria ini selesai dan kami yang tinggal di sini merasa aman dan nyaman .
“Harapan besar saya sampaikan kepada pemerintah, Presiden Jokowi tolong perhatikan rakyatmu yang tanahnya hari ini dirampas oleh PT. Smart dan desa kami yang belum dialiri arus listrik,” kata Nyak Triani ini.
Adi Kesuma, Ketua KTPHS menyampaikan ribuan terimakasih kepada DPD GMNI Sumut yang telah hadir dan juga peduli terhadap persoalan rakyat. (***)