Simada News
Selasa, 16 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

Mahalnya Kampanye Politik Sebagai Pemicu Korupsi

Brigjen Pol (Purn) Victor  E. Simanjuntak

Simadanews.com by Simadanews.com
10 Desember 2018 | 11:36 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Hal Positif dari Alternatif Kampanye oleh KPU

Banyak hal positif yang dapat di petik dalam pola kampanye yang demikian, pola itu akan membimbing siapapun yang berminat memegang jabatan politik untuk paling tidak :

  1. Sejak awal berusaha meninggalkan rekam jejak yang baik, yaitu bekerja dengan baik, berprestasi, berperilaku baik dan selalu belajar memperluas wawasan.
  2. Selalu membina dan menjalin hubungan yang baik dengan berbagai kalangan, untuk itu paling tidak dibutuhkan etika yang baik, keluwesan, keramahan, saling menghargai, saling menolong dan kerendahan hati.
  3. Mengedukasi masyarakat untuk menjadi pemilih yang rasional, menentukan pilihan berdasarkan rekam jejak, sikap kerja, prestasi dan visi misi yang ditawarkan.
  4. Dapat menjaring calon berkualitas yang selama ini takut mencalonkan diri karena tidak punya persiapan dana yang cukup.
  5. Sistem kampanye ini juga akan menganulir calon yang hanya mengandalkan dana besar untuk terpilih, selanjutnya korupsi lebih besar untuk mengembalikan modal dan menumpuk kekayaan, tapi dari sisi kualitas memprihatinkan, sehingga masyarakat pemilih tidak akan memilihnya, karena tidak ada kesempatan transaksi.
  6. Bagi mereka yang terpilih, tidak lagi memikirkan pengembalian modal, dengan demikian mereka akan bekerja dengan baik, karena dia mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat telah memilihnya dengan jujur.

Selain itu, bahwa dengan pola kampanye yang hanya dilakukan oleh KPU, dapat juga di peroleh keuntungan lainnya, yaitu antara lain :

  1. Dapat dihindari adanya pengkotakan masyarakat berdasarkan kandidat pilihannya, yang juga meminimalisasi permusuhan antar pendukung sebagaimana terjadi dalam beberapa kontestasi Pemilu dan Pilkada bahkan yang sedang terjadi saat ini.
  2. Kontestasi Pemilu dan Pilkada dapat diarahkan menjadi pesta rakyat yang menggembirakan.
  3. Partai politik, KPU dan Bawaslu dapat berfungsi sebagai motor penggerak sistem demokrasi yang baik dalam pencapaian Negara yang demokratis atau sebagai sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kejayaan negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bahwa pola kampanye yang demikian tentu tidak menjadi jaminan bahwa kepala daerah dan anggota DPR terpilih tidak lagi melakukan korupsi, namun paling tidak bahwa alasan mahalnya kampanye politik tidak lagi menjadi alasan pendorong untuk mengembalikan biaya politik yang dikeluarkan para calon. Hal ini juga menjadi upaya pencegahan awal terhadap perilaku koruptif, terhadap tiga sasaran, yaitu pengurus partai politik, calon dan masyarakat.

Imbauan Kompak dan GDD

Untuk melengkapi kuatnya pencegahan terhadap korupsi, maka Kompak dan GDD menghimbau agar :

  1. Semua pihak tidak boleh permisif terhadap budaya koruptif.
  2. Aparat penegak penegak hukum harus jeli menelisik gelagat korupsi dan bersinergi mengungkap kasus korupsi di semua sektor.
  3. KPK yang memiliki kewenangan besar (super body) dan dukungan anggaran yang besar, jangan hanya melakukan operasi tangkap tangan, tetapi diharapkan dapat mengungkap kasus-kasus mega korupsi yang ada di BUMN, sektor Migas yang menyangkut cost recovery, dana pembangunan dan korupsi besar lainnya.
  4. KPK jangan tebang pilih dalam melakukan penindakan, harus tuntas secara menyeluruh.
  5. Hukuman terhadap koruptor haruslah memberi efek jera dan di miskinkan.
  6. Lembaga pemasyarakatan terhadap koruptor harus disediakan di pulau terpencil dengan pengamanan yang kuat, hanya boleh di besuk seminggu sekali.

Agar program kampanye ini berjalan dengan baik, jujur dan transpar, maka Bawaslu harus membuat sistem pengawasan yang baik, agar tidak terjadi penyimpangan, dalam hal terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh calon atau pihak lain manapun yang berkaitan dengan calon, maka calon tersebut harus di diskualifikasi. (*)

Penulis adalah Ketua Umum Komite Pegiat Anti Korupsi (KOMPAK) dan Sekjend Gerakan Daulat Desa (GDD)

 

Page 3 of 3
Prev123
Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

Hermanto Hamonangan Sipayung, SH, CIM

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

01/08/2025

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Berita Terbaru

News

Pagi Tragis di Huta Baru Simantin Pane Dame, Seorang Petani Akhiri Hidup di Ladang Jagung

16 September 2025 | 09:24 WIB
News

Telkom Sumut Gelar Health Leaders Gathering Bersama Rumah Sakit se-Sumatera Utara

15 September 2025 | 21:28 WIB
News

IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Keamanan Anak di Ruang Digital

15 September 2025 | 20:31 WIB
News

Enam Hari Tak Keluar Rumah, Hotma Justina Sidabalok Ditemukan Sudah Meninggal

15 September 2025 | 16:38 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

14 September 2025 | 16:32 WIB
News

Rumah Wartawan di Pematangsiantar Didobrak OTK, Keluarga Ketakutan

14 September 2025 | 14:25 WIB
News

Wesly Silalahi Lepas Atlet Wushu Naga Sakti Bertanding ke Malaysia

13 September 2025 | 19:38 WIB
News

Marak Penipuan Berkedok Pialang Saham, Cipayung Plus Sumut Buka Posko Pengaduan

13 September 2025 | 19:07 WIB
News

Lapas Tebing Tinggi Intensifkan Patroli Brandgang untuk Perkuat Keamanan

13 September 2025 | 16:02 WIB
News

SMA Bintang Timur Pematangsiantar Juara I Turnamen Sepakbola Piala Wali Kota 2025

13 September 2025 | 12:07 WIB
News

Mahasiswa Teriak “Jaksa Mandul”, Tuntut Tangkap Vendor Seragam Sekolah SD-SMP di Simalungun

13 September 2025 | 07:42 WIB
News

DPRD Soroti Siswa Merokok dan Guru Tak Disiplin di Siantar

13 September 2025 | 07:21 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx