Oleh | Ade Mulyana
Elektabilitas dan popularitas adalah kunci kemenangan pemilihan langsung. Figur capres yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi sangat menguntungkan partai pengusung, karena suara partai akan ikut bertambah. Otomatis.
Memang sesuai UU, elektabilitas dan popularitas saja tidak cukup. Perlu dukungan Partai Politik (Parpol). Tapi, dukungan Parpol saja tidak cukup juga _loh_. Harus didukung faktor elektabilitas dan popularitas figur. Seperti dua sisi mata uang. Sama-sama penting.
Ade Mulyana
HATTRICK MENANG PEMILU
Elit PDI-Perjuangan, Bambang Pacul, Ketua DPP PDI-Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu menargetkan PDI-Perjuangan hattrick menang Pemilu. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan mba Puan Maharani (Ketua DPP PDI-P, sang Putri Mahkota) sebagai Cawapres, siapa pun Presidennya! Luar biasa.
Bagi Mas Pacul, pokoknya Mba Puan Maharani harus Cawapres. Padahal, elektabilitas dan popularitas Mba Puan Maharani rendah dibandingkan Pak Ganjar Pranowo, dan beberapa Capres lainnya.
Nah, ada satu saran DGP untuk mas Pacul, yaitu: JASMERAH. Jangan sesekali melupakan sejarah.
JASMERAH
Ibu Megawati sangat cerdas dan memahami pentingnya faktor elektabilitas dan popularitas figur. Di 2014, Ibu Megawati mengambil keputusan yang sangat tepat, yaitu mencalonkan Pak Jokowi sebagai Capres dari PDI-Perjuangan.
Ibu Megawati sebenarnya bisa saja mengambil keputusan sesuai Perjanjian Batu Tulis (kesepakatan PDI-P dan Gerindra). Tapi, melihat elektabilitas dan popularitas Pak Jokowi tinggi dua kali lebih Prabowo, akhirnya Perjanjian Batu Tulis terpaksa batal.
Hasilnya terbukti berhasil. Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden dan PDI-Perjuangan juara 1. Suara PDI-Perjuangan naik 9 juta lebih menjadi 23,6 juta. Padahal, ketika Pak Jokowi dicalonkan di 2014 tersebut, posisi suara PDI-P saat itu hanya di urutan 3 yaitu 14,6 juta suara.
Keputusan ibu Megawati sangat tepat. Hebat. Keberhasilan keputusan itu pun berlanjut. Di 2019, PDI-Perjuangan kembali menjadi juara 1, dengan jumlah suara 27 juta lebih. Naik 3,3 Juta suara.
Artinya, keputusan ibu Megawati berdasarkan pertimbangan elektabilitas dan popularitas figur tersebut berhasil meningkatkan suara PDI-P sebesar 12,4 juta suara!
Dari sejarah tersebut, Mas Pacul akan sangat bijaksana jika mau belajar dari kecerdasan keputusan ibu Megawati. Sejarah 2014 dan 2019 itu masih hangat.
“Mas Pacul mau hattrick-kan? Ya Jasmerah.”
@Penulis, Wakil Ketua Umum DPP Dulur Ganjar Pranowo