SimadaNews.com – Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di berbagai pelosok tanah air tengah gencar dilakukan oleh pemerintah dalam dua tahun ke depan. Tujuannya, adalah memperkuat sektor perekonomian digital yang saat ini tengah berkembang pesat.
“Pemerintah Indonesia ingin lebih kuat di era digital ini, baik dalam keuangan digital, perbankan digital, e-commerce, pariwisata digital, UMKM digital, dan banyak lainnya. Untuk mewujudkan menuju Indonesia Terkoneksi: semakin digital, semakin sejahtera,” jelasnya dalam Forum Asia Tech x Singapore 2021 – AtxSummit, Future Role of Connectivity: Bridging the Digital Divide yang berlangsung virtual dari Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Pemerintah Indonesia bersama perusahaan telekomunikasi telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 342.000 kilometer di serat optik daratan dan lautan, sebagai tulang punggung konektivitas teknologi informasi dan komunikasi.
Kemudian, terdapat sembilan satelit telekomunikasi, microwave link, dan jaringan fiber-link yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digital.
Lalu, lebih dari 500.000 Base Transceiver Stations (BTS) juga telah dibangun untuk memungkinkan jangkauan sinyal 4G, menjangkau masyarakat Indonesia termasuk di daerah yang sangat terpencil. Jangkauan sinyal 4G ini akan menjadi tulang punggung infrastruktur digital, untuk mendukung Indonesia dalam percepatan Transformasi Digital.
“Tidak diragukan lagi bahwa Indonesia akan terus menyebarkan infrastruktur TIK di seluruh nusantara, khususnya untuk menghubungkan titik-titik di pedesaan, terluar, dan daerah tertinggal,” katanya.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di atas, akan berpengaruh positif terhadap para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai pelosok. Dampaknya adalah pelaku UMKM dalam negeri dapat memanfaatkan jaringan telekomunikasi berkualitas dalam melakukan kegiatan perdagangan.
Melalui ruang digital, akan terbuka lebar kesempatan mendapatkan pundi-pundi finansial yang semakin berlimpah. Sebab, medium ruang digital dapat memperluas pemasaranlintas batas daerah hingga negara dari berbagai produk yang diperdagangkan melalui ruang digital.
Oleh karena itu, menurut Menteri Johnny, Pemerintah Indonesia memberi perhatian serius kepada 64.2 juta UMKM Indonesia untuk bisa onboard go digital, karena potensi ekonomi digital Indonesia yang besar.
Bahkan, Pemerintah telah menargetkan agar pada 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat pesat hingga 30 juta pelaku melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Bahkan, Presiden Joko Widodo mendorong Indonesia dapat menghasilkan unicorn dan startup digital di sektor jasa keuangan digital, digitalisasi perindustrian, media hiburan (digital broadcasting), pertanian dan perikanan digital, pendidikan digital, kesehatan digital, serta real-estate atau perkotaan digital.
“Saya akan mendukung konsolidasi bisnis telekomunikasi, platform digital, startup digital Indonesia, untuk bisnis dan industri yang lebih kuat dan andal. Penting juga bagi Indonesia untuk berperan dalam produksi dan manufaktur sistem ICT, jaringan dan produk, perbankan digital dan e-commerce, dan bisnis digital hilir terkait, pariwisata, dan logistik,” pungkasnya. (***)