SimadaNews.com-Menjelang akhir tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mencatat prestasi gemilang dengan meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 sebagai daerah dengan kenaikan tertinggi pada Indeks Inovasi Daerah kategori Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara yang digelar di Hotel Mercure Surabaya, Jawa Timur, dan dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk.
Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut.
Ia menyampaikan harapannya agar pencapaian ini menjadi langkah awal menuju predikat Kota Terinovatif di masa mendatang.
Inovasi Pemko Pematangsiantar
Penghargaan ini diraih berkat sejumlah inovasi yang diusulkan dan telah dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) dalam setahun terakhir, di antaranya:E-Kinerja (BKPSDM): Aplikasi yang mempermudah absensi dan pelayanan kepegawaian.
Integrasi Sistem Pemungutan Pajak Restoran (BPKPD): Mengoptimalkan penerimaan pajak dari kegiatan makan dan minum.
LIBASS (Lihat Bahaya di Masyarakat) (Disdamkarmat): Sistem kesiapsiagaan pemadam kebakaran untuk layanan masyarakat.
PAK KELING (Disdukcapil): Pelayanan Administrasi dan Kependudukan Keliling.
PARSIANTAR MANTAB (Dinas Arsip dan Perpustakaan): Penyusutan arsip untuk akuntabilitas dan pelestarian arsip statis.
Pinjaman Dana Bergulir (Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan).
Sedekah Sampah untuk Stunting (Kecamatan Siantar Barat).
Sistem Informasi Kepuasan Masyarakat (Sekretariat Daerah).
SINGADARAT PSC 119 (Dinas Kesehatan): Sistem penanggulangan gawat darurat.
SISADA (Sistem Informasi Satu Data) dan Tim Pengendali Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Satpol PP).
Wali Kota dr. Susanti menegaskan bahwa inovasi-inovasi ini bertujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
Kompetisi IGA 2024
IGA 2024 diikuti oleh 529 pemerintah daerah dengan total 31.719 inovasi. Acara ini rutin diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tim juri dan pengawas kualitas.
Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, menekankan pentingnya replikasi inovasi daerah melalui metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM).
Ia juga mendorong pembentukan Forum Aktor Replikasi Inovasi untuk mendorong kolaborasi antar daerah.
Sementara itu, Wamendagri Ribka Haluk mengingatkan bahwa penghargaan kategori terinovatif dan inovatif masih didominasi oleh daerah di Pulau Jawa.
Ia berharap pemerintah daerah di kawasan Indonesia tengah dan timur dapat mempercepat pengembangan inovasinya untuk mengejar ketertinggalan. (SNC)