SimadaNews.com-Pupuk Subsidi di Kecamatan Panombeian Panei, sulit didapatkan alias langka. Padahal saat ini para petani sedang masa musim tanam.
Pangulu Pamatang Panombeian, Jarisman Sinaga kepada SimadaNews.com, mengatakan dua bulan terakhir para petani di Panombeian Panei sangat sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Hampir semua jenis pupuk bersubsidi tidak ada di pasaran, sementara saat ini lahan pertanian masyarakat sedang masa penanaman,” keluhnya.
Menurut Jarisman, sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi bisa berdampak pada menurunnya hasil panen di Panombeian Panei yang saat ini terdapat 1.080 hektar.
Jarisman mengaku, saat ini para petani di Panombeian Panei tidak bisa berbuat apa-apa. Dan terpakasa membeli pupuk non subsidi dengan harga yang sangat mahal.
Jarisman membandingkan harga pupuk bersubsidi dan non subsidi, yakni urea subsisidi Rp110 ribu per sak, non subsisi Rp275 ribu per sak.
Pupuk phonska subisidi Rp130 ribu per sak, non subsidi Rp300 ribu per sak. Pupuk ZA subsidi Rp90 ribu per sak, non subsidi Rp270 ribu per sak.
Jarisman berharap, agar Dinas Pertanian Simalungun sebagai Komisi Pengawas Pupuk cepat tanggap atas langkah nya pupuk subsidi di Panombeian Panei, karna jika di biarkan dapat mempengaruhi turunnya produksi beras di Simalungun, dan kesejahteraan petani berkurang.
“Bahkan biaya hidup petani terancam, karena tidak dapat menyekolahkan anak anaknya,” aku Jarisman. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung