SimadaNews.com-Warga Simalungun yang memaksakan diri mudik ke Simalungun, siap-siap menjalani isolasi di tempat yang sudah disiapkan Pemkab Simalungun.
KETUA Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, JR Saragih didampingi Wakil Ketua Gugus Tugas, Letkol Inf. Frans Kisin, Pelaksana Sekda Mixnon Andreas Simamora, Kadis Kesehatan dr Lidya Saragih dan Humas Gugus Tugas Akmal H Siregar, menerangkan, Pemkab Simalungun menyiapkan ruang isolasi mandiri terhadap warga pendatang atau warga yang memaksakan diri mudik, khususnya perantau dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal luar negeri.
“Lokasi isolasi yang disiapkan adalah bangunan Eks Gedung sekolah di Batu 20, Kecamatan Panei,” kata JR Saragih.
Akmal H Siregar, ketika dikonfirmasi ulang soal Ruang Isolasi yang dipersiapkan Pemkab Simalungun, Selasa 28 April 2020, menerangkan, penyiapan tempat isolasi mandiri bagi warga pendatang atau pemudik, merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran Virus Corona.
“Pemkab Simalungun mempersiapkan tempat isolasi mandiri bagi warga yang datang dari luar daerah atau tetap memaksakan diri mudik, serta para TKI, untuk memudahkan pemantauan kondisi kesehatannya sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid 19,” ujar Akmal Siregar.
Akmal mengungkapkan, Pemkab Simalungun sejalan dengan pemerintah pusat yang melakukan pelarangan mudik. Tetapi kenyataannya kondisi di lapangan, masih banyak warga yang memaksakan diri untuk mudik, sehingga perlakuan warga itu tidak mungkin juga ditolak pulang ke Simalungun, sehingga Pemkab Simalungun menyiapkan ruang isolasi yang kapasitasnya maksimal mencapai 200 bed.
“Ruang isolasi di Batu 20 itu, untuk menampung warga kita yang tetap membandel pulang kampung sampai di wilayah kita,” kata Akmal.
Akmal juga menambahkan, sejak awal Pemkab Simalungun melalui Tim Gugus Tugas, sudah mengimbau warga Simalungun yang berada di luar daerah untuk tidak pulang dulu ke Simalungun. Tapi, masih ada saja yang memaksakan diri pulang sehingga harus menjalani isolasi mandiri.
“Jadi intinya, kita manampung warga kita yang tetap bandal masuk ke wilayah kita. Kalau soal imbauan tidak mudik itu, sudah kita lakukan baik melalui gugus tugas juga perangkat nagori. Tapi tetap ada yang memaksakan diri, jadi itulah yang kita tampung. Dan untuk jumlah sementara, belum bisa dipastikan, karena masih pendataan untuk dilaporkan kepada gugus tugas,” ujar Akmal. (snc)
Laporan: Robin Silaban
Editor: Hermanto Sipayung