SimadaNews.com–Ratusan siswa SMAN 1 Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah pada Selasa (4/2).
Aksi ini dipicu oleh dugaan kelalaian pihak sekolah dalam menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang menjadi syarat penting untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Para siswa menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah atas kelalaian tersebut yang berpotensi merugikan masa depan mereka.
Mereka khawatir tidak dapat mengikuti SNBP akibat data yang belum terunggah secara lengkap.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala SMAN 1 Tanah Jawa, Ramayanti Lubis, menjelaskan bahwa permasalahan hanya terjadi pada 15 siswa yang belum menginput nilai, sementara data 123 siswa lainnya telah lengkap.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, dan puji Tuhan ada solusi dari pusat dengan membuka kembali perpanjangan finalisasi,” ujar Ramayanti.
Sementara Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Wilayah VI, Robinson Sitanggang, menyayangkan aksi demonstrasi tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah sejak Senin (3/2) dengan menginstruksikan sekolah untuk mengajukan surat permohonan perpanjangan waktu penginputan PDSS.
Surat tersebut telah dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Direktorat PSMA di Jakarta.
“Berdasarkan data yang kami terima, dari 123 siswa, masih ada 15 siswa yang belum tuntas mengunggah nilai,” jelas Robinson.
Ia menegaskan bahwa permasalahan serupa tidak hanya terjadi di SMAN 1 Tanah Jawa, tetapi juga di berbagai sekolah di seluruh Indonesia, baik tingkat SMA maupun MA.
“Di Sumatera Utara saja, hingga hari ini tercatat sekitar 38 sekolah yang masih menghadapi masalah dalam pengunggahan PDSS, dan kemungkinan jumlah ini masih akan bertambah,” tambahnya.
Robinson menegaskan bahwa pihak Cabang Dinas Wilayah VI dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara terus berupaya melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan Direktorat PSMA di Jakarta.
“Kami mohon seluruh siswa bersabar. Pihak sekolah dan dinas sedang berupaya sepenuh hati untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya. (snc)
Laporan: Romanis Sipayung