Simada News
Kamis, 18 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home KESEHATAN

BAKTI Kominfo Targetkan Fasyankes di Daerah 3T Terkoneksi Internet Akhir 2020

Simadanews.com by Simadanews.com
27 November 2020 | 15:56 WIB
in KESEHATAN
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Di daerah tertinggal, terdepan dan terluar atau ‘daerah 3T’ keterbatasan jaringan komunikasi dan koneksi internet masih menjadi kendala bagi tenaga kesehatan untuk mengakses aplikasi kesehatan berbasis digital dan untuk koordinasi antar puskesmas.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Innformasi (Kominfo) menargetkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia sudah dapat mengakses internet pada akhir tahun ini.

Fadhilah Mathar, Direktur Sumberdaya dan Administrasi BAKTI, menjelaskan dari 13 ribu fasilitas pelayanan kesehatan masih terdapat 2.941 yang belum terlayani akses internet atau sudah tersedia, tetapi dengan kualitas yang kurang atau tidak stabil.

Fadhilah mengatakan awalnya, BAKTI berencana membangun akses internet secara bertahap sampai 2023, tetapi diputuskan untuk dipercepat menjadi akhir tahun ini.

“Hal ini dimungkinkan melalui alokasi anggaran tambahan yang diusahakan oleh kementerian keuangan melalui percepatan konektivitas internet di tahun 2020,” ungkap Fadhilah dalam diskusi daring bertema “Peranan Telekomunikasi dan Deteksi Dini Stunting pada Anak di Daerah 3T,” Selasa (24/11).

Ketersediaan koneksi internet yang memadai diharapkan dapat mengoptimalkan komunikasi dan penyediaan data oleh tenaga kesehatan untuk percepatan penanganan Covid-19 dan stunting atau perawakan pendek pada balita, Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Keterbatasan jaringan internet menyebabkan minimnya penggunaan aplikasi kesehatan digital di daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.

Sulit Bertugas

Percepatan pembangunan koneksi internet menjadi kabar baik bagi para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah-wilayah tersebut. Seperti yang dirasakan dokter Sutrisno Tambunan yang bertugas di Desa Semunad, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

“Sinyal Pak, kami harus meletakkan HP di jendela-jendela, di spot-spot yang sinyal itu ada. Sedangkan contohnya kalau HP doang itu kami naik di bukit atau mencari hotspot yang bagus,”ungkap Sutrisno.

Ditambahkannya keterbatasan akses komunikasi dan internet menjadi kendala untuk komunikasi dan kerja sama antar puskesmas dan rumah sakit rujukan. Misalnya, ujar Sutrisno, beberapa puskesmas tidak bisa menerima rujukan pasien BPJS Kesehatan secara online karena tidak memiliki internet.

Sri Riyanti Windesi, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Selebesolu di Kota Sorong, Papua Barat mengatakan jaringan komunikasi dan internet di tempatnya bertugas sudah lebih baik. Kini petugas Kesehatan bisa memantau tumbuh kembang anak untuk pencegahan dan deteksi dini stunting melalui ponsel. Hal ini kontras dengan 2013 ketika dia harus berjalan kaki untuk memberikan layanan Kesehatan di daerah terpencil di pedalaman Papua.

Bila saat itu sudah ada jaringan komunikasi, ujar Sri Riyanti, dia cukup menghubungi petugas di wilayah itu untuk mendapatkan data.]

“Atau mengajar ibu-ibu kader di kampung untuk membantu memantau apakah ada perubahan berat badan, apakah ini ada pertambahan tinggi badan,” papar Sri Riyanti.

Menurutnya keberadaan jaringan komunikasi internet yang memadai, membantu sosialisasi sembilan pesan inti seribu hari pertama kehidupan, yaitu ASI ekslusif selama 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI gizi seimbang secara bertahap mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun.

Penurunan Stunting

Dikutip dari situs presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Rabu (5/8/2020) di Istana Merdeka, Jakarta meminta jajarannya untuk fokus kepada sepuluh provinsi dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting.

Kesepuluh provinsi yang menjadi perhatian utama tersebut ialah provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Meskipun terdapat perbaikan dalam angka prevalensi stunting nasional dari semula berada pada kisaran 37 persen pada 2013 menjadi 27,6 persen di 2019. Presiden memberikan target agar pada 2024 mendatang, angka prevalensi tersebut dapat turun menjadi 14 persen. [voaindonesia]

 
Share220Tweet137Pin49

Berita Terkait

Ilustrasi penyakit nyeri sendi atau geja asam urat.

Rahasia Mengatasi Nyeri Sendi: Tips Teruji untuk Menyiasati Asam Urat

24/03/2024

SimadaNews.com-Penyakit asam urat adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh, yang biasanya terjadi karena metabolisme purin...

385 Orang setiap Hari Meninggal Dunia karena Penyakit TBC

18/02/2024

SimadaNews.com-Sebanyak 385 orang setiap hari meninggal dunia karena mengidap penyakit Tuberkolosis atau TBC. Hal itu disampaikan, Guru Besar Tetap dalam...

5 Manfaat Bila Rutin Minum Jus Bayam

17/02/2024

SimadaNews.com- Bayam merupakan jenis sayuran hijau bisa dinikmati dalam berbagai bentuk sajian, mulai dari sup, tumis bahkan dalam bentuk jus....

Ini Bahaya Konsumsi Makanan Ringan Kemasan…

22/01/2024

SimadaNews.com-Makanan ringan kemasan atau yang dikenal sebagai cemilan merupakan makanan yang biasa dikonsumsi diantara waktu makan yang berguna untuk menahan...

dr Susanti Kunjungi Puskesmas Ksatria dan Pardamean

08/01/2024

SimadaNews.com - Memastikan pelayanan kesehatan sudah berjalan dengan baik kepada masyarakat, Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani kunjungi Puskesmas...

Gandeng Yayasan Buddha Tzu Chi, Lapas Tebing Tinggi Gelar Bakti Sosial Kesehatan WBP

10/12/2023

SimadaNews.com-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tebing Tinggi bersama Yayasan Buddha Tzu Chi dan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) mengadakan...

Berita Terbaru

News

Anak harus Didengar dan Berperan dalam Pembangunan

18 September 2025 | 20:48 WIB
News

Pemkab Samosir dan Pemprov Sumut Matangkan Persiapan Event Trail Of The Kings by UTMB 2025

18 September 2025 | 17:17 WIB
News

Universitas Simalungun Rayakan Dies Natalis ke-60, Kukuhkan Enam Guru Besar

18 September 2025 | 15:55 WIB
News

Dua Pemuda di Siantar Ditangkap, 10 Paket Sabu Disita

18 September 2025 | 12:52 WIB
News

Integritas KPU Bukan Sekadar Cabut Keputusan, Tapi Harus Jelaskan Asal-Usulnya

18 September 2025 | 12:19 WIB
News

Bulan Ini, Gedung IV Pasar Horas Dibongkar!  DPRD Minta Penataan Pedagang Jelas

18 September 2025 | 08:19 WIB
News

PLTMH Aek Silang II Dituding Rusak Lingkungan, Petani Gagal Panen – Aliansi Mahasiswa Sumut Serukan Aksi Perlawanan

17 September 2025 | 21:28 WIB
News

8 Pelaku Tawuran Maut di Tebing Tinggi Ditangkap, 11 Masih Buron

17 September 2025 | 19:35 WIB
News

Diduga Ilegal, Galian C Tambang Pasir Gunakan Mesin Sedot Bebas Beroperasi di Nagori Bah Kisat Tanah Jawa

17 September 2025 | 14:11 WIB
News

Traffic Light Sering Mati, Terminal Bayangan Masih Marak di Kota Siantar

17 September 2025 | 07:44 WIB
News

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16 September 2025 | 21:23 WIB
News

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16 September 2025 | 20:51 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx