SimadaNews.com – Bupati Kabupaten Simalungun, diwakili Wakil Bupati, H Zonny Waldi menyampaikan nota pengantar Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 (R-APBD TA 2022) Pemkab Simalungun dalam rapat paripurna DPRD, di gedung DPRD Simalungun, Pamatang Raya, Senin (15/11/2022).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani didampingi wakil ketua, Elias Barus dan Sastra Joyo Sirait dan dihadiri anggota DPRD Simalungun, para asisten dan pimpinan OPD di jajaran Pemkab Simalungun.
Bupati dalam nota pengantar tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati mengatakan, penyusunan R-APBD pemerintah daerah didahului dengan KUA dan PPAS yang telah dibahas dan disepakati Peraturan Daerah dan DPRD.
“Kita semua dituntut untuk bekerja keras agar tercapai sasaran program dan kegiatan pembangunan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Simalungun,” kata Wakil Bupati.
Dikatakan, dalam penyusunan APBD TA 2022, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan, yang meliputi dukungan pemulihan ekonomi daerah terkait terkait dengan percepatan penyediaan sarana dan prasarana layanan publik dan ekonomi, untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan penyediaan layanan publik, perlindungan sosial dna pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan dukungan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Sebagai bentuk perencanaan jangka pendek, penyusunan R-APBD Kabupaten Simalungun TA 2022 didasari pada asumsi yang telah ditetapkan, baik dari sisi pendapatan mau pun belanja.
Berdasarkan asumsi itu, R-APBD serta pembiayaan yang diproyeksikan tahun 2022 sebagai berikut; pendapatan Rp2.371.874.939.783,00, belanja Rp2.366.574.730.441,00, dan surplus Rp5.300.209.342,00.
Pembiayaan; penerimaan pembiayaan Rp1.000.000.000, pengeluaran pembiayaan Rp6.300.209.343,00, pembiayaan netto Rp5.300.209.342,00. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan Rp0.
Meskipun jumlah anggaran yang tersedia dirasakan masih terbatas, namun jika semuanya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, konsekuen dan proporsional dibarengi dengan pangawasan yang baik, maka diharapkan kesejahteraan masyarakat akan kembali pulih dan mengalami peningkatan walau pun dalam situasi pandemi saat ini. (***)