SimadaNews.com-Rikardo Sihotang (37), warga Jalan Sikkanauli Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, meninggal saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar, Minggu 13 November 2022, malam.
Nyawa Rikardo tidak tertolong, karena mengalami pendarahan parah, setelah tubuhnya ditikam beberapa kali oleh Benni Sitanggang, saat hendak pulang dari pakter (warung) tuak milik Ribut Situmorang di Jalan Bah Birong Ujung Gang Katering Sirait, Kelurahan Sigulang gulang Kecamatan Siantar Utara.
Perisitiwa itupun sudah dilaporkan Sarma Silitonga, istri dari Rikardo Sihotang dan sudah ditangani pihak Polres Kota Pematang Siantar.
Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando SIK, dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh jurnalis SimadaNews.com, menerangkan kronologis peristiwa, yang mana sebelum kejadian, diketahui pada Minggu 13 November 2022, siang sekirang pukul 14.00 WIB, Ricardo Sihotang dan Benni Sitanggang, saksi Ribut Situmorang serta Kliwon Sirait, sedang bersama-sama berada di pakter tuak Jalan Ban Birong Ujung.
Saat di pakter, Rikardo duduk berada di meja bagian tengah sedang meminum tuak dan bernyanyi karoke. Dan Benni berada pada meja sebelah kanan korban jugak sedang minum tuak dan bermain handpone.
Sedangkan saksi Kliwon Sirait, sedang duduk pada meja bagian depan degan posisi berada di Meja depan korban sedang tidur-tiduran.
Pada pukul 16.00 WIB, Rikardo ada mengatakan ” Naeng Marende Sirait (Mau bernyanyi Sirait sakilik ) ” dan saat itu saksi Kliwon merespon “kenapa kaya gitu”.
Selanjutnya, Rikardo tetap bernyanyi dan saksi Kliwon tetap tidur-tiduran dan Benni ditempat duduknya sambil minum tuak.
Sekira pukul 19.30 WIB, Rikardo keluar dari dalam warung hendak mau pulang ke rumahnya. Dan setelah keluar dari warung, Benni juga mengikuti keluar dari warung.
Setelah 2 meter dari pintu depan warung, kemudian Benni menggunakan sebilah pisau langsung menusuk Rikardo yang mengena pada dada sebelah kanan sebanyak satu kali kemudian menusuk mata korban sebelah kiri sebanyak satu kali dan menusuk paha sebelah kiri sebanyak satu kali.
Selanjutnya, Rikardo terjatuh tersungkur di atas tanah. Kemudian, datang saksi Ribut Situmorang mendatangi Benni, dan bertanya kenapa menikam Rikardo.
“Kenapa kau tikam dia (Rikardo)??” tanya Ribut kepad Benni.
Lalu, di jawab oleh Benni. “Diejek tulangku/tokeku,” kata Benni, sembari langsung melarikan diri dari lokasi.
Kemudian, warga di sekitar lokasi membawa Rikardo ke Rumah Sakit Vita Insani namun tidak tertolong dan meninggal dunia.
AKBP Fernando menambahkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi dan mengamankan barang bukti satu bilah pisau bergagang besi yang gagangnya telah patah.
Selain itu, membawa korban Rikardo ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi. Dan personel polisi, juga masih melakukan pencarian terhadap Benni Sitanggang, yang dipersangkakan melanggar pasal 338 junto pasal 351 KUH-Pidana. (snc)
Laporan: Romanis Sipayung

Discussion about this post