SimadaNews.com-Duar…suara petir menggema begitu kuat di Kawasan Danau Toba Haranggaol. Peristiwa alam itu, meninggalkan duka bagi Keluarga Sarmedi Sinaga alias Pak Marta.
Pak Marta ditemukan kondisi meninggal di atas Net Keramba Jaring Apung, Jumat (12/7) sekira pukul 16.30 WIB, oleh rekannya sesama petani KJA. Diduga, Pak Marta disambar petir.
Jabolas Purba, rekan Pak Marta, menceritakan, sore itu kondisi cuaca mendung pertanda akan turun hujan. Dia pun hendak pulang, dan mencari keberadaan Pak Marta.
” Tadi di KJA ini sebelum petir itu. Tapi setelah itu aku mau pulang. Kucari Pak Marta tapi tidak ada,” kata Jabolas.
Jabolas melanjutkan, sebelum dirinya menuju pinggir pantai Danau Toba, dia masih melihat sendal dan sampan di KJA milik Pak Marta.
Setelah itu, Jabolas mengaku langsung menuju darat, karena menduga Pak Marta pulang menumpang dengan kapal petani KJA lainnya.
Setiba didarat, lanjut Jabolas, dia melihat sepedamotor Pak Marta masih parkir di depan rumah Julida. Dia pun memberitahu dan mempertanyakan keberadaan Pak Marta kepada rekan-rekan yang lain dan meminta menghubungi hadphone Pak Marta. Namun handphone Pak Martha tidak aktif, sehingga dia mengerahkan warga mencari keberadaan Pak Marta di keramba.
Jabolas mengungkapkan, selama 25 menit melakukan pencarian, mereka menemukan Pak Marta sudah tidak bernyawa di dalam kolam tepatnya di net KJA.
Setelah ditemukan, tubuh Pak Marta dibawa ke daratan dan langsung dibawa ke Puskesmas menggunakan mobil pick up.
Pantuaan SimadaNews, Mak Marta, istri korban saat tiba di Puskesmas menangis histeris melihat kondisi suaminya.
“Tuhan, tolong Tuhan, aih Tuhan, bapakkon. Tarlabbat tes nima da Nim hape tongon do,” kata Boru Simarmata itu meratap.
Mak Marta karena terus menangis histeris sempat pingsan beberapa kali. Dan warga berusaha memberikan penghiburan. Tidak berapa lama, tubuh Pak Marta dibawa ke rumah duka. (snc)
Laporan: Soemardi Sinaga
Editor: Hermanto Sipayung