SUDAH saya prediksi semenjak Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya pada Pilpres 2019. Prabowo seolah telah “mempersilahkan” Jokowi untuk kembali berkuasa dan ada misi jauh lebih besar ketimbang Pilpres itu sendiri.
Dwi Tunggal Megawati Prabowo, atau DwiTunggal MegaPro tampaknya telah membaca ada pihak ketiga yang akan mengobok-obok Indonesia agar menjadi korban ISIS di Asia Tenggara (Philipina hampir menjadi korban, tetapi presidennya dengan taktik tersendiri bisa menghalaunya).
Setelah dipanggilnya Taufik Kiemas (T suami Megawati Soekarnoputri) dari jagad raya ini oleh sang Khalik, semakin terlihatlah kepiawaian dari Megawati memimpin bangsa Indonesia.
Dan bersama Prabowo mereka telah menyelamatkan Indonesia dari kehancuran oleh pihak ketiga.
Saya memprediksi DwiTunggal MegaPro ini akan berjaya lagi di 2024 dengan versi yang berbeda.
Mereka akan mendorong orang orang yang pantas untuk memimpin Indonesia selanjutnya dan mereka akan menjadi Negarawan Yang Tak Terlupakan Sepanjang Indonesia Berdiri.
Kita harus banyak belajar dari kedua orang ini. Agar Indonesia Raya berkumandang di seluruh dunia pada waktu dekat ini.
Mulai era Tahun 2024 nanti, adalah era Penegakan Hukum yang disinergikan dengan era pembangunan berkelanjutan. Era dimana rakyat bangsa dan negara Indonesia bolehlah dibilang mulai lepas landas (take off) terbang menuju Indonesia Maju.
Karena itu, saya memprediksi bahwa ketokohan Politik Hukumlah yang akan dikedepankan. Siapakah orangnya yang layak yang akan menjadi Capres 2024 nanti?
Capres Sang Pendekar Hukum
Saat ini tak elok bila Saya sebutkan nama orangnya yang dimaksud. Tapi dia dekat dengan Prabowo Subianto, juga dekat dengan Jokowi dan Megawati.
Orangnya ini bersih dan berintegritas tinggi dan Saya pernah mengucapkan dengan lantang kepadanya.
“Bapak tidak pantas jadi wapres”. Tetapi beliau sangat serius memperhatikan wajah saya, saya memang memasang wajah dingin. Padahal saya baru pertama kali bertemu dan berbicara kepadanya.
Dan saya lanjutkan dengan kalimat “Pantasnya bapak jadi Presiden”. Dan beliau kaget namun berbareng terbersit juga pancaran aura wajah gembira.
Dan saat itu perasaan saya mengalir begitu saja tanpa merasa bersalah. Obrolan kami pun berlanjut merinci kenapa beliau yang layak jadi Capres 2024 serta obrolan lainnnya, namun belum perlulah saya sampaikan di sini.
Banyak orang meragukan pendapat saya, tetapi saat saya ceritakan obrolan kami di atas kepada Buya Syafii Marif, mendapat tanggapan positif dari Buya.
Tetapi yang dikuatirkan oleh Buya hanyalah satu. Bagaimana dia dicalonkan jadi Capres karena orang ini tidak berpartai.
Okelah. Kita tengoklah saja nanti. Yang pasti yang dibutuhkan oleh bangsa ini sesungguhnya adalah siapapun Capres-nya yang dipersiapkan oleh DwiTunggal MegaPro untuk gantikan Jokowi di Pilpres 2024 nanti, haruslah Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang mampu menang besar dengan minimal unggul 30 persen dari siapapun lawannya. Minimal raih 70 persen suara.
Beliaukah orang yang kumaksud itu dalam obrolan diatas? Kuperkirakan iya..!! Siapa nama beliau ini ? Ahhh.. untuk saat ini panggil saja beliau sebagai Sang Pendekar Hukum Calon Presiden 2024!!
Disinilah kepiawaian seorang negarawan DwiTunggal MegaPRO, atau Megawati-Prabowo akan kita saksikan nanti. Seperti kata Megawati Soekarnoputri pada Tahun 2014, bahwa Bangsa Kita Butuh Kesabaran Revolusioner. Juga kata Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan bahwa Bila Demi Negara, Apapun Akan Saya Korbankan.
Dua kalimat itu sudah lebih dari cukup, untuk menjadi pegangan kita sebagai rakyat biasa untuk menuntut integritas dan konsistensi diri mereka berdua dalam mengurus negara kita ini lebih baik lagi depan, menuju Pemilu 2024 dan seterusnya. Salam Pancasila. Salam Daulat Desa Merdekaa!!. (*)
Penulis: Buntulan Tambunan, salah seorang pengurus Gerakan Kebajikan Pancasila (GKP) dan Gerakan Daulat Desa (GDD)

Discussion about this post