SimadaNews.com-Upaya pencarian di hari ketiga, terhadap tubuh Rahmansyah (38) (sebelumnya ditulis Rahman), salah seorang korban hanyut pada peristiwa sekeluarga hanyut di Sungai Bahapal Huta Sipanga Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Bandar Huluan, membuahkan hasil, Selasa 21 Juli 2020, sore sekira pukul 17.00 WIB.
Pantauan reporter SimadaNews.com, sejak pagi petugas dari Basarnas, personel Polsek Serbalawan, Koramil Serbalawan, bersama warga Huta Sipanga, melakukan pencarian dengan cara menelurusri Sungai Bahapal, hingga pagi. Tapi hingga hari menjelang sore, upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Upaya yang melibatkan paranormal itu pun terus dilakukan, dan saat proses pencarian berlangsung, warga bersama pihak keluarga dipimpin paranormal menggelar ritual di pinggir sungai sekira 200 meter dari titik lokasi korban dan kerabatnya mandi-mandi.
Terlihat saat ritual, keluarga membawa ikan mas arsik dan nasi beras merah yang dibuat di daun pisang. Kemudian, atas arahan seorang pria paruh baya, ikan mas arsik dan nasi beras merah itu, diletakkan di pinggir sungai.
Meskipun ritual dilakukan, petugas dan warga lainnya tetap melakukan pencarian di sungai. Namun anehya, setelah 30 menit proses ritual selesai dilakukan, tiba-tiba tubuh Rahmansyah mengambang ke atas sungai, hanya beberapa meter dari lokasi ikan mas arsik dan nasi beras merah diletakkan.
Melihat itu, warga yang sebelumnya melakukan pencarian langsung terjun ke sungai dan mengangkat jenazah Rahmansyah.
“Baru sekira setengah jam diletakkan ikan arsik dan nasi merahnya, Bang. Tiba-tiba jenazah Rahman mengapung,” kata warga di lokasi.
Muhaamad Said, salah seorang warga Huta Sipanga yang termasuk juga salah satu kerabat korban, mengaku langsung lari dan terjun ke sungai, begitu melihat tubuh Rahmansyah mengambang.
“Saya tadi begitu melihat seperti orang yang lagi hanyut di sungai, saya langsung lari mendekatinya begitu jelas berbentuk mayat saya langsung masuk ke sungai, pada saat itu mayat dalam keadaan telungkup. Itu sekira pukul 17.00 WIB. Lalu saya dibantu warga mengangkat jenaazah ke pinggir sungai,” kata Said.
Sedangkan Kusmayadi dan Mariana, selaku keluarga korban, menyampaikan terimakasih kepada petugas dan warga yang sudah berupaya terus melakukan pencarian hingga tubuh Rahman ditemukan.
“Kami hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada semuanya,” kata Kusmayadi dan Mariana.
Terpisa, Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba Octo Tambunan, membenarkan, jasad Rahmansyah sudah ditemukan.
“Korban ditemukan setelah mengambang,” katanya.
Octo Tambunan mengaku, bahwa kondisi sungai, dimana tempat korban ditemukan diperkirakan memiliki kedalaman lebih dari 1,5 meter.
Kemudian aliran airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan bagi petugas untuk melakukan penyelaman.
“Kita temukan mengambang karena memang sudah waktunya mengambang, karena sudah tiga hari di dalam air. Itu secara otomatis,” ucapnya.
Dia menjelaskan, sebelumnya tim gabungan dan masyarakat sekitar kesulitan mencari keberadaan jenazah korban karena derasnya arus sungai. Kemudian diperkirakan di dasar sungai, dimana korban ditemukan mengambang, ada kubangan yang dimungkinkan tubuh korban terhimpit.
Berita sebelumnya, Rahman bersama delapan orang anggota keluarganya, terdiri dari tiga orang dewasa dan lima orang anak-anak berangkat ke sungai untuk mandi-mandi.
Setibanya di bibir sungai, tiba-tiba anak-anak melompat ke sungai dengan waktu yang hampir bersamaan. Pertama adalah Yogi. Begitu masuk ke sungai, Yogi langsung hanyut tetapi dapat diselamatkan Lisnawati (44).
Kemudian, anak-anak lainnya melompat dan turut hanyut. Rahman sempat berusaha menolong, tapi takdir berkata lain. Ia pun turut terseret air bersama korban lainnya. Dalam peristiwa total korban ada enam orang.
Adapun korban saat kejadian tersebut adalah, Rahman usia 38 tahun, Eva Naibaho (kakak Rahman) berusia 44 tahun, Firli Ayu (anak Eva Naibaho) berusia 12 tahun, Fitri Ayu (anak Eva Naibaho) berusai 10 tahun, Feby Ayu (anak Eva Naibaho) berusia 8 tahun dan Rizki (anak kerabat Eva Naibaho) berusia 8 tahun. Semua tercatat sebagai warga Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai. (snc)
Laporan:Saiun Basir
Editor:Hermanto Sipayung