SimadaNews.com – Juniati boru Siregar (27), puteri bungsu pasangan Jamintas Siregar (57) dan Murni boru Marbun (61) warga Dusun Sawo V, Desa Sei Suka Deras, Kabupaten Batubara, tumbuh sebagai penyandang disabilitas.
Menurut kedua orangtuanya, sehari-hari, Juniai hanya dapat bersandar di dinding rumah. Kaki dan tangan sebelah kirinya tidak berfungsi, juga tidak bisa berjalan. Bahkan, berbicara pun tidak bisa, dan yang memprihatinkan, di setiap perubahan cuaca, gadis malang ini langsung demam.
TERJATUH DAN TERTIMPA TUBUH IBUNYA
Dikisahkan Murni, ketika putri bungsu mereka berumur 4 bulan pada perjalanan pulang menuju rumah dari ladang yang mereka sewa dengan berjalan kaki, ia terjatuh dan Juniati yang digendong tertimpanya.
Setelah itu kedua orangtuanya berusaha membawa Juniati berobat, baik itu ke bidan maupun berobat kampung. Namun karena ketiadaan biaya terpaksa dihentikan.
“Suami saya sudah sakit-sakitan. Dulu dia supir angkot namun karena keadaan, sudah tua dan sakit, tidak dapat lagi bekerja. Sedangkan saya, hanya mengkusuk orang, terkadang ada terkadang tidak ada. Sesekali datang kiriman dari anak yang merantau,” kata Murni, Kamis (18/03/2021).
MOHON ULURAN TANGAN DONATUR
Kepada wartawan yang mengunjungi keluarganya, Murni bermohon agar penderitaan putri mereka disampaikan kepada donatur.
“Tolonglah sampaikan permohonan kami agar putri kami Juniati mendapat pertolongan pengobatan. Kami pernah mendengar ada KSJ asuhan Bapak Kapolres Batubara, katanya Bapak itu baik dan banyak menolong orang orang susah dan yang sakit. Kalau boleh titip salam untuk Bapak Kapolres ya,” kata Murni dengan nada sendu. (Martua Nainggolan)