advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Sabtu, 1 April 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Jagad Raya

Kementan-FAO Rumuskan Strategi Penanganan Ulat Grayak Baru Pada Jagung

Simadanews.com by Simadanews.com
04/08/2019
in Jagad Raya
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) melaksanakan pertemuan Perumusan Strategi dan Program Nasional Pengendalian Fall Armyworm di Indonesia pada tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus 2019 di Bandar Lampung.

Pertemuan ini guna merumuskan penanganan serius terhadap hama baru pada tanaman jagung, yakni hama Spodoptera frugiperda atau ulat grayak frugiperda (UGF) agar tidak mengancam kesejahteraan petani jagung di nusantara.

Hadir pihak Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dari 14 provinsi, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Pertanian dan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan dengan narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Lampung (UNILA), serta tenaga ahli FAO.

Penanganan hama pada jagung harus dimulai dengan identifikasi yang merupakan poin kritis untuk memetakan penyebarannya. Identifikasi juga menjadi kunci pelaksanaan upaya pengelolaan hama.

“Ada beberapa ciri khusus yang menandai spesies ini dan yang paling mudah dilihat adalah terdapat huruf Y terbalik berwarna cerah pada bagian kepala dan terdapat empat titik hitam pada abdomen ke delapan yang membentuk kotak,” kata pengajar dari IPB, Dewi Sartiami.

“Selain itu ditambah dengan mengamati keberadaan garis pucat di bagian lateral, garis cerah di bagian samping tubuh, serta garis tebal berwarna gelap menyerupai pita di bagian samping tubuhnya,” tambahnya.

Sementara itu, Guru Besar dari Universitas Gajah Mada, Prof Y. Andi Trisyono menyebutkan identifikasi awal dapat dilakukan dengan melihat gejala pada tanaman jagung yang terserang. Tanaman jagung terserang Spodoptera frugiperda akan meninggalkan alur bekas gorokan larva muda yang menyebabkan daun terlihat transparan.

“Daun pun terlihat berlubang, titik tumbuh terpotong atau berlubang, serta banyak ditemukan kotoran yang bentuk dan warnanya menyerupai serbuk gergaji,” sebutnya.

Langkah Pengelolaan

Kepala Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Serealia Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementan, Deddy Ruswansyah menuturkan pengelolaan hama dapat dilaksanakan dengan efektif apabila mengenali dengan baik hama sasaran.

Langkah mendesak yang perlu segera dilaksanakan adalah peningkatan kemampuan petugas lapangan (POPT dan PPL) dan petani tentang S.frugiperda.

“Dengan dilaksanakannya pertemuan ini diharapkan seluruh pihak dapat berkontribusi secara aktif dalam upaya merespon masuknya UGF di Indonesia,” tuturnya.

Upaya Pengendalian

Menurut Deddy, ada beberapa macam pilihan teknologi pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalian ulat grayak ini. Di antaranya pengendalian mekanik, pengendalian hayati, kultur teknis, dan aplikasi insektisida.

“Pengendalian mekanik dilakukan dengan pengumpulan kelompok telur, larva dan pupa kemudian dimusnahkan,” ujarnya.

Sementara pengendalian hayati, sebut Deddy, yakni dengan konservasi musuh alami, seperti memasukkan kelompok telur dalam tabung parasitoid, menanam tanaman refugia dan mengurangi pemakaian herbisida.

Beberapa entomopatogen yang dilaporkan bisa menekan populasi UGF adalah Metarhizium rileyi dan Bacillus thuringiensis.

“Pengendalian kultur teknis lebih ditujukan untuk menghindari masa peletakan telur UGF berdasarkan pengamatan pada light trap dan bisa juga dilakukan dengan budidaya tumpangsari jagung-ubi jalar,” bebernya.

“Terakhir, apabila serangan >20% dapat dilakukan aplikasi insektisida berbahan aktif yakni emamektin benzoat, tiametoksam, cyantraniliprol, spinetoram langsung pada titik tumbuh tanaman,” tandas Deddy

Perlu diketahui, pertemuan ini berakhir dengan disepakatinya beberapa point penting yang menjadi road map pengelolaan hama frugiperda di Indonesia.

Road map terdiri dari stategi pengelolaan UGF, rancangan program nasional pengelolaan UGF serta langkah operasional jangka pendek yang perlu dilakukan sebagai upaya membatasi populasi dan penyebaran UGF di Indonesia.

Kesepakatan tersebut akan menjadi pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengelola UGF jangka pendek dan jangka panjang sehingga upaya pengendalian dapat dilakukan dengan efektif dan memberikan hasil nyata di lapangan.

UGF merupakan spesies hama yang berasal dari benua Amerika Tengah. Di Indonesia, pertama kali hama ini dilaporkan ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Maret tahun 2019 dan secara resmi dilaporkan ke dunia internasional pada bulan Juli 2019 melalui International Plant Protection Convention (IPPC).

Dalam kurun waktu hanya lima bulan, UGF telah menyebar di berbagai kabupaten di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi dengan luas serangan mencapai 4.357 ha. Hal ini terjadi karena selain daya terbang yang cukup jauh (mencapai ratusan kilometer hanya dalam satu malam saja), UGF juga memiliki siklus hidup yang pendek (sekitar 30 hari) dan kemampuan menghasilkan telur yang tinggi (hingga 1.000 telur per serangga betina dewasa).(snc)

Sumber: Humas Kementan

Editor: Hermanto Sipayung

Share220Tweet137Share55Pin49

Berita Terkait

Gaya Kepemimpinan KSAD yang Cintai Prajuritnya Dapat Atensi Positif dari PBNU

21/03/2023

SimadaNews.com-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan atensi gaya kepemimpinan Kepala Staf TNI Angkatan...

SMSI Menolak Pasal yang Memberatkan Perusahaan Pers Start Up

19/02/2023

SimadaNews.com-Dewan Pers secara resmi telah menyerahkan rancangan peraturan presiden (R-perpres) media berkelanjutan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Naskah draf...

????????????????????????????????????

Kabar Baik…Presiden Jokowi akan Terbitkan Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah

25/01/2023

SimadaNews.com- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan segera menerbitkan instruksi presiden (inpres) terkait percepatan pembangunan jalan-jalan daerah. Hal tersebut disampaikan...

Danrem 064/MY Silaturahmi dengan Dinas Pertanian dan Bappeda Banten

11/01/2023

SimadaNews.com-Dalam rangka Membangun sinergi antara TNI dengan pemerintah daerah, Komandan Korem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna menyempatkan diri bersilaturahmi dengan...

Akhirnya Lionel Messi Angkat Tropy Piala Dunia

19/12/2022

SimadaNews.com-Akhirnya Lionel Messi,  mewujudkan mimpinya meraih trophy Piala Dunia yang pertama, setelah  Argentina berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022,  mengalahkan Prancis...

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, pada Rakornas Parekraf 2022, di Grand Sahid, Jakarta.

Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Parekraf di Pusat dan Daerah

16/12/2022

SimadaNews.Com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menekankan pentingnya sinkronisasi program prioritas sektor pariwisata dan ekonomi...

Discussion about this post

Terkini

News

RHS-ZW Safari Ramadhan dan Bersilahturahmi dengan Masyarakat Nagori Pamatang Simalungun

1 April, 2023
News

PPK Haranggaol Laksanakan Pleno Terbuka Rekap DPHP

1 April, 2023
News

Simalungun Sukses Penurunan Stunting 10,6 Persen

1 April, 2023
News

Dwi Aries Sudarto jadi Pj Sekda Pematang Siantar

31 Maret, 2023
Komunitas

HUT ke 6, SMSI Siantar-Simalungun Berbagi Kasih kepada Warga Sirpang Tolu Pematang Siantar

31 Maret, 2023
News

RHS Serahkan LKPD TA 2022 kepada BPK RI Perwakilan Sumut

30 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID