SimadaNews.com-Produk kopi jenis Arabica asal Sumatera Utara yang dikenal dengan kopi Toba Aroma Coffee asal Taput, Dairi, Tapsel, serta produk buah durian yang dikenal dengan Durian Medan, saat ini mengalami peningkatan volume pengiriman dan merambah pasar konsumen di sejumlah wilayah nusantara bahkan mancanegara.
Kepala Kantor Pos Besar Medan-PT Pos Indonesia (Persero) Dino Ariyadi menyatakan, pihaknya belakangan ini telah mengirimkan produk buah durian asal Medan, rata-rata 120 kilogram per hari tujuan sejumlah kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota lainnya.
“Saat ini, PT Pos Indonesia kantor Medan telah mengirimkan rata-rata 120 kilogram durian asal Medan, khususnya jenis durian kupas ke berbagai kota di Pulau Jawa. Banyak pihak termasuk Pak Gubsu (Edy Rahmayadi) atau Wagubsu (Musa Rajekshah) dan pejabat lainnya di kalangan DPRD dan pengusaha yang aktif mengirimkan durian ini atas permintaan para koleganya di Jakarta atau Pulau Jawa. Prospek ini meyakinkan kita untuk mencapai target pengiriman hingga 500 kilogram per harinya,” ujar Dino Ariyadi di Medan, Senin (26/11) lalu.
Hal senada juga dicetuskan Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah Sumatera Utara (AUMKM-SU), Anna Ujiana Sianturi, bahwa selain durian, komoditi berupa produk UMKM dari Sumut yang juga tengah berpeluang merambah pasar nusantara bahkan mancanegara adalah kopi jenis Arabica yang berlabel Toba Aroma Coffee, yang diolah dengan cita rasa khas dari produk kopi Lintong asal Taput dan Humbang Hasundutan.
Kemudian, kopi Sigararutang dari Taput, Kopi Sidikalang dari Dairi, kopi Mandailing dari Tapsel dan belakangan akan ada kopi sejenis dari Tanahkaro pasca dampak erupsi Gunung Sinabung.
Peningkatan volume pengiriman produk kopi asal kawasan Danau Toba ini, sangat terasa setelah kita menjalin kerja sama dengan pihak PT Pos Indonesia Kantor Pos Besar Medan. Keuntungannya berganda, mulai dari masa pengiriman yang cepat, volume barang yang dikirim bertambah, biaya yang lebih murah, produk yang lebih aman dan banyak lagi.
Selama ini, pihaknya mengirim kepada konsumen dengan kargo laut, biaya terasa mahal, masa pengiriman agak lama, proses dokumen dan administrasi yang agak rumit, distribusi barang harus diambil konsumen ke pelabuhan, sementara dengan jasa PT Pos, barang kiriman justru diantar langsung door to door kepada konsumen.
“Bayangkan, selama ini kami mengeluarkan biaya hingga Rp19 juta lebih untuk sekali pengiriman barang per 60 kilogram dengan kargo laut. Sekarang, kerja sama dengan PT Pos, biayanya cuma Rp12,5 juta,” papar Anna.