SimadaNews.com-Pengalaman tingkat partisipasi pemilih yang rendah pada pemilu sebelumnya, harus menjadi acuan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencari formula atau strategi meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP LSM Karya, Marjo Situmorng STh, kepada SimadaNews.com, Kamis (6/12).
“KPU perlu membuat Strategi menekan angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilih. Caranya, mengajak para tokoh adat dan tokoh masyarakat membangun komitmen mengosongkan seluruh acara kegiatan budaya dan pesta adat pada hari pelaksanaan pemilu,” katanya.
Dia merinci, pesta budaya atau pesta adat biasanya mendapat perhatian bagi masyarakat sehingga bisa saja tidak menghiraukan pelaksanaan pemilih, sehingga luput dan lupa menggunakan hak pilihnya.
“Jadi bisa diantisipasi, ketika pelaksaan Pemilu bisa dikosongkan acara budaya dan adat. Dan bila tidak bisa dihindarkan, KPU bisa mecari cara supaya yang mengikuti kegiatan budaya itu tetap menggunakan hak pilih,” pungkas Marjo.
Marjo menambahkan, elemen tokoh budaya harusnya dapat memberikan kontribusi untuk mendukung pesta demokrasi yang telah di tetapkan pemerintah, sebagai wujud kecintaan dalam berdemokrasi sekaligus sebagai alat ketatanegaraan dalam mengisi wakil-wakil rakyat di perlemen begitu juga memilih presiden dan wakil presiden. (ndi/snc)