SimadaNews.com – Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19. Pada tahap kedatangan vaksin ke-144 dan ke-145, Kamis (2/12/2021), telah tiba sebanyak Indonesia 5.521.500 dosis vaksin.
Pantauan di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, pada tahap ke-144 telah tiba vaksin AstraZeneca sebanyak 656.000 dosis. Vaksin ini merupakan pembelian langsung Pemerintah RI.
Sedangkan pada tahap ke-145, telah tiba vaksin Covovax sebanyak 4.865.500 dosis. Vaksin ini juga merupakan pembelian langsung Pemerintah RI.
Vaksin AstraZeneca dan Covovax tersebut diangkut menggunakan maskapai yang sama, yakni Emirates dengan nomor penerbangan EK0358. Vaksin ini tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (2/12/2021) pukul 22:12 WIB.
Kedatangan vaksin ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah menempuh cara diplomasi untuk pemenuhan kebutuhan vaksinasi dalam negeri.
Pemerintah akan terus bekerja keras menyelesaikan vaksinasi dalam waktu yang cepat. Ketersediaan vaksin menjadi kunci kecepatan program ini.
Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal. Sebagaimana arahan Presiden, setiap vaksin jadi yang datang, akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat.
Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Presiden telah mengingatkan bahwa, belakangan ini, meski kecil, namun terjadi peningkatan jumlah kasus di negeri ini. Hal tersebut hendaknya membuat kita mawas dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Semua pihak tetap harus menjaga disiplin protokol kesehatan. Pelonggaran pembatasan mobilitas yang dilakukan hendaknya tidak diartikan bahwa pandemi telah berakhir, tetap disiplin prokes. Terutama jelang suasana liburan akhir tahun.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, sempat mengatakan bahwa pada negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi telah terjadi putusnya hubungan antara kenaikan kasus dengan tingkat kematian. Artinya, meskipun terjadi lonjakan kasus, namun tidak diikuti dengan kenaikan rawat inap dan juga kematian.
“Ini membuktikan bahwa vaksin bekerja, vaccine work,” tegas Menlu. (InfoPublik.id/***)
Discussion about this post