SimadaNews.com – Mangasi Halomoan Rajagukguk (60) warga Huta IV, Nagori Talun Madear, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk di dalam rumahnya, Selasa (27/07/2021).
Kapolsek Perdagangan, AKP Josia menginterogasi Ceni boru Simanjuntak (43) warga Huta I Nagori Talun Madera yang pertama sekali menemui mayat itu.
Ceni boru Simanjutak bersama suaminya Sabar Sianturi hendak menyalakan lampu rumah keluarganya yang dalam kondisi kosong dan bersebelahan dengan rumah korban.
Setiba di rumah itu, saksi Celin bertemu dengan Opung Peri Nababan br Simanjutak yang memintanya untuk melihat korban yang seharian tidak kelihatan.
Lalu saksi Celin dan suaminya serta Opung Peri Nababan masuk ke dalam rumah korban dan menyalakan lampu. Saat itu ketiganya menghirup bau tak sedap dari salah satu kamar sehingga ketiganya pun masuk ke dalam kamar dan melihat korban sudah meninggal membusuk kondisi tanpa pakaian atau telanjang di kursi plastik.
Ketiganya pun melaporkan kepada Pangulu Nagori Talun Madear, JP Panjaitan dan kemudian Pangulu melaporkan ke Polsek Perdagangan.
Mendengar keterangan saksi Celin itu, Kapolsek bersama Tim Medis Puskesmas Pematang Bandar dan dibantu warga setempat mengevakuasi jasad korban yang sudah busuk tersebut.
Informasi lain dihimpun dari warga setempat, sehari-harinya korban tinggal sendirian di rumahnya itu karena isterinya sudah terlebih dahulu meninggal dan tidak memiliki anak. Korban memiliki riwayat penyakit jantung dan sudah sering dikeluhkannya.
Sanak keluarga korban membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi terhadap jasad korban karena sudah menerima korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Mengetahui tidak adanya keluarga merasa keberatan dan dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda tanda mecurigakan, Kapolsek menyerahkan jasad korban kepada keluarga untuk dapat dikebumikan.
“Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi karena korban meninggal akibat penyakit yang diideritanya. Jasad korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dikuburkan,” kata Josia. (***)