advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Rabu, 29 Maret 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Jagad Raya

Musim Kemarau, Bali Tetap Kejar Tanam Padi

Simadanews.com by Simadanews.com
02/09/2019
in Jagad Raya
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengawal upaya pencapaian target tanam padi bulan Agustus dan September agar tercapai target produksi tahun 2019.

Dengan demikian, di musim kemarau petani tetap menanam padi khususnya di Provinsi Bali.

Kepala Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kementan, Wartijo menyatakan capaian luas pertanaman padi di Bali bulan Oktober-Agustus 2018/2019 cukup menggembirakan sebesar 134.784 hektare.

Angka ini ternyata lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 133.128 hektare.

“Artinya kondisi musim kemarau ini ternyata tidak mempengaruhi luas pertanaman padi di Bali. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan berkurangnya pertanaman di kondisi kering ini,” kata Warjito di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Luas Tambah Tanam Periode Januari Agustus dan Rencana Tanam September di Denpasar, Senin 2 September 2019.

Ia menegaskan saat ini Kementan tengah mulai fokus pencapaian bulan September, targetnya harus lebih tinggi dibanding Agustus kemarin. Target ini dipastikan bisa dicapai karena benih bantuan Kementan sudah disiapkan.

“Benih sudah kami siapkan, silahkan petani yang mau tanam padi gogo bisa hubungi Ditjen Tanaman Pangan Kementan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan sekaligus selaku Penjab Upsus Provinsi Bali, Sumardi Noor mengapresiasi atas kerja keras sehingga target luas tambah tanam padi cukup memuaskan.

Ia meminta semua pihak agar di bulan September ini terus maksimal mengejat target produksi.

“Ke depan di bulan September ini kita jangan lengah, tetap berupaya semaksimal mungkin agar tercapai target yang telah disepakati bersama,” terangnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Wisnu Ardhana menjelaskan upaya bersama antar pemangku kepentingan ini mampu meningkatkan luas tanam padi di Bali. Namun perlu dicatat banyak tantangan yang dihadapi untuk pengembangan pertanian di Bali.

Pertama, lanjutnya, alih fungsi lahan disini cukup besar. Tahun 2015 masih sekitar 479 hektar, namun di tahun 2018 sangat melonjak tajam mencapai 9.561 hektare.

“Hitung-hitungannya, dari luas sawah 78.626 hektar sekarang menyusut menjadi 69.065 hektare,” jelasnya.

Tantangan kedua, ungkap Wisnu, yakni Indeks Pertanaman (IP) beberapa wilayah di Bali masih rendah. Rata-rata IP disini 1,71, artinya masih ada ada potensi untuk meningkatkan luas tambah tanam dengan optimalisasi dengan target IP 2.

Ketiga, pemanfaatan irigasi untuk pertanian bersaing dengan kebutuhan perumahan dan perhotelan yang cukup banyak.

“Jadi sebenarnya kami memerlukan adanya bendungan untuk menampung air irigasi petanian ini,” beber Wisnu.

Oleh karena itu, Wisnu menegaskan di Bali ini misi pertamanya terpenuhinya kebutuhan pangan yang artinya harus surplus. Caranya, produksi harus naik, yakni bisa dengan meningkatkan provitas. Adapun provitas padi di Bali masih 6 ton per hektar, sehingga potensinya masih bisa ditingkatkan.

“Perbaiki rekomendasi dengan benih unggul bermutu, kita upayakan petani mau beralih dari padi inhibrida ke hibrida,” tegasnya.

Namun demikian, sebut Wisnu, pada dasarnya peningkatan produksi ini bisa dicapai dengan peningkatan intensitas tanam, peningkatan mutu. Kemudian yang tidak kalah penting penanganan dari serangan OPT dan antisipasi dampak perubahan iklim.

“Terkait dengan serapan gabah, cadangan beras di Bali selama ini ada di penggilingan padi, ada sekitar 800 unit. Jadi tetap aman meskipun gudang bulog di Bali terbatas, hanya saja kalau harga jatuh baru kita gerak untuk Sergab. Tapi sampai saat ini di Bali relatif masih aman-aman saja,” ucapnya.

“Agar alsintan yang dikelola TNI dipantau efektifvitasnya dan apabila tidak optimal bisa direlokasi. Kita akan salah kalau ada bantuan alsintan yang sampai tidak dimanfaatkan,” tambahnya.

Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Suryawan mengatakan upaya peningkatan produksi pun tidak lepas dari peran BPTP. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi teknologi baru, seperti halnya varietas Inpari 43.

“Varietas ini hemat air, hemat pupuk kimia, menghemat penggunaan pestisida kimia, dan relatif paling tahan OPT khususnya burung. Meskipun gabahnya kecil tapi rendemennya cukup tinggi, dan provitasnya cukup tinggi,” terangnya. (snc)

Sumber: Humas Kementan

Editor: Hermanto Sipayung

Share220Tweet137Share55Pin49

Berita Terkait

Gaya Kepemimpinan KSAD yang Cintai Prajuritnya Dapat Atensi Positif dari PBNU

21/03/2023

SimadaNews.com-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan atensi gaya kepemimpinan Kepala Staf TNI Angkatan...

SMSI Menolak Pasal yang Memberatkan Perusahaan Pers Start Up

19/02/2023

SimadaNews.com-Dewan Pers secara resmi telah menyerahkan rancangan peraturan presiden (R-perpres) media berkelanjutan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Naskah draf...

????????????????????????????????????

Kabar Baik…Presiden Jokowi akan Terbitkan Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah

25/01/2023

SimadaNews.com- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan segera menerbitkan instruksi presiden (inpres) terkait percepatan pembangunan jalan-jalan daerah. Hal tersebut disampaikan...

Danrem 064/MY Silaturahmi dengan Dinas Pertanian dan Bappeda Banten

11/01/2023

SimadaNews.com-Dalam rangka Membangun sinergi antara TNI dengan pemerintah daerah, Komandan Korem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna menyempatkan diri bersilaturahmi dengan...

Akhirnya Lionel Messi Angkat Tropy Piala Dunia

19/12/2022

SimadaNews.com-Akhirnya Lionel Messi,  mewujudkan mimpinya meraih trophy Piala Dunia yang pertama, setelah  Argentina berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022,  mengalahkan Prancis...

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, pada Rakornas Parekraf 2022, di Grand Sahid, Jakarta.

Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Parekraf di Pusat dan Daerah

16/12/2022

SimadaNews.Com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menekankan pentingnya sinkronisasi program prioritas sektor pariwisata dan ekonomi...

Discussion about this post

Terkini

News

DPP HIMAPSI Olahraga Pagi Bersama Gubsu Sambil Bahas Perbaikan Infrastruktur di Simalungun

28 Maret, 2023
News

Bandar Judi Tebak Angka dari Jorlang Hataran Ditangkap

28 Maret, 2023
News

Lapas Tebing Tinggi Siap Raih Predikat WBK 2023

28 Maret, 2023
News

Ratusan Pelajar Toba Persiapkan Diri Ikuti Ujian Pascatest Akademik di SMA Unggul Asrama TB Soposurung Balige

28 Maret, 2023
News

Pelaku PembunuhanTetangga di Nagori Purba Tua Barung Divoni 16 Tahun Penjara

28 Maret, 2023
News

7 Rumah yang Terbakar di Mangadei Raya Mulai Dibangun Lagi

28 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID