SimadaNews.com-Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boruna(PPTSB ) Cabang Pematangsiantar, menyelenggarakan “Seminar Adat” di Eks Gedung SMA Negeri 4 Jalan Gunung Sibayak, Kota Siantar.
Kegiatan tersebut akan berlangsung dua hari, Jumat (23/11) akan membahas tatacara pelaksanaan Adat Simalungun. Dan Sabtu (24/11) membahasa tatacara pelaksanaan ada Toba, diiukuti pengurus 35 sektor PPTSB Cabang Pematangsiantar.
Rangkaian acara diawali dengan kata sambutan dari Ketua Panitia, Oloan Sinaga, dilanjutkan sambutan penasehat PPTSB Siantar, Albert Sinaga.
Setelah sambutan selesai, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan Pemaparan materi terkait Pandangan Agama tehadap Adat yang dibawakan Pdt. Dr. Hulman Sinaga, Dosen STT HKBP Pematangsiantar yang dipandu May Luther Dewanto Sinaga, mahasiswa semester akhir STT HKBP Pematangsiantar yang juga Kabid Organisasi dan Komunikasi GMKI Siantar-Simalungun.
Pdt Dr Hulman Sinaga, yang menjadi pembicara pada materi pandangan agama terhadap adat, memberikan rekomendasi bahwa agama dan adat harus sejalan.
Menurutnya, adat yang memiliki peran sebagai norma yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, harus dipengaruhi aturan-aturan agama. Sebab, pemahaman orang Batak terkait “Dalihan Natolu” tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.
“Banyak nilai-nilai adat yang sangat relevan dengan agama. Injil harus senantiasa menyinari adat, tindakan yang menganggap adat sebagai hal yang “kafir” adalah tindakan yang kurang bijaksana. Orang yang dikatakan hidup baru adalah orang yang tidak memisahkan diri dari adat,” pungkasnya.
Kemudian, materi hari pertama dilanjutkan pemaparan tatacara pelaksanaan adat Simalungun, disampaikan Edi Sinaga yang dipandu Ludin Sinaga.
Ketua PPTSB Siantar, Risbon Sinaga, mengatakan, kegiatan seminat dilaksanakan bertujuan menambah pemahaman terkait dengan pelasanaan adat di tengah-tengah anggota dan pengurus PPTSB.
Harapannya, akan menghasilkan sebuah rekomendasi yang dapat menyatukan pemahaman terkait pelaksanaan adat di Kota Siantar. (rel/snc)