SimadaNews.com-Proses tahapan pelaksanaan Pemilihan Pilpres 2019 sudah semakin dekat, sehingga dinamika politik semakin cepat berubah-ubah dan begitu gencar membuat masyarakat disajikan tontotan dan pemberitaan yang hanya melakukan manuver-manuver kelompok.
Inisiator Gerakan Kebajikan Pancasila (GKP) dan Gerakan Daula Desa (GDD) Sabar Mangadoe, Kamis (12/8) kepada SimadaNews, menuturkan kondisi manuver politik yang dilakukan sejumlah kelompok merupakan kelakuan atau aksi politik yang dilakukan partai politik (parpol) yang memiliki politisi-politisi yang mengesampingkan etika bernegara dan berdemokrasi yang baik.
Aksi yang dilakukan para politisi itu, menurut Sabar merupakan, pemahaman yang tidak benar dan memberikan manuver polirik karena tidak didasari oleh moral, integritas dan tidak menunjukkan sikap konsistensi.
“Mustahil rakyat kita saat ini dapat memperoleh pemberitaan dan tontonan aksimanuver politik yang didasari moral, integritas baik dari para politi itu,” kata rekan KH Salahudin Wahid (Gus Solah) itu, menyikapi salah satu tulisan berjudul “Calon Wakil Presiden Untuk Jokowi Diusulkan”, yang dimuat di salah satu media nasional.
Sabar menuturkan, dalam tulisan itu disebutkan sejumlah kelompok kepentingan, seperti parpol dan ormas, semakin intens mengusulkan nama untuk dijadikan pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Bahkan, lanjut Sabat, usulan nama-nama pendamping Jokowi selalu mengarah kepada sejumlah nama tokoh yang belum tentu diterima publik. Dan dituliskan juga adanya manuver Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk mencari alternatif Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019.