SimadaNews.com-Beberapa waktu lalu, warganet media sosial dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan IM terhadap mantan pacarnya Veriona Br Gultom. Banyak yang prihatin atas kejadian yang menimpa korban yang diakrab dipanggil Viona itu.
Hujatan dan makian juga ditumpahkan para warganet terhadap kesadisan IM yang tega membunuh Viona. IM sendiri akhirnya tertangkap di Pandeglang Provinsi Banten. Bahkan proses penangkapannya pun di siarkan langsung oleh warganet di facebook.
Ucapan duka dan keprihatinan selama seminggu menghiasi dinding berdang facebook khususnya beranda facebook yang mencantumkan marga, begitu juga dengan group-group media sosial.
Ada yang paling menarik sesuai penulusuran SimadaNews, pasca dimakamkannya Veriona dan tertangkapnya IM. Pada 1 Maret 2018, ada puisi seolah-olah puisi itu dibuat dab ditulis korban Veriona Br Gultom. Surat itu ditujukan kepada seluruh warganet yang sudah memberikan perhatian kepada peristiwa yang menimpanya.
Selain mengucapkan terimakasih, puisi itu juga menggambarkan kesedihan dan ucapan permisi kepada seluruh warganet.
Puisi itu sebenarnua bukan tulisan Veriona pastinya. Tetapi puisi itu merupakan karya Rudi Sianturi. Pemilik akun Rudi Sianturi memposting puisi itu pada 1 Maret 2018 pukul 00.02 dinihari. Dan postingan itu mendapatkan respos positif dari warganet yang membaca puisi yang juga melampirkan foto almarhum Veriona.
Berikut isi puisi atau suratnya:
Syalom smuanya….kiranya klian smua dalam Lindungan Tuhan yang Maha Esa yah
Trimakasih buat smua doa2 klian dan trimakasih sudah mengantarkan aku pulang ke kampungku walaupun dalam keadaan sudah tidak bernyawa
Tak usah lagi kalian bersedih sebab aku sudah tenang bersama Bapa di Sorga! Saya disini sudah lebih nyaman dan dijaga para Malaikat-malaikat dan tidak ada lagi yg menyakitiku.
Apa yang saya rasakan mngkin bisa klian tarik ke diri masing2 karena saya berasal dari kluarga yg sederhana di Samosir, untuk itulah makanya aku pergi merantau ke kota seberang yaitu kota Bogor, niatku sngat mulia yaitu agar aku bisa lebih maju dan tidak lagi mngalami sperti ap yg dirasakan oleh orang tuaku!
Tapi takdir berkata lain…aku harus meninggalkan dunia ini dengan cara sperti ini bahkan orang yg aku sayangi pula yg tega menghilangkan nyawaku sendiri,bahkan orang yg saya bangga2kan pula yg tega merampas niat baikku tadi!
Aku tidak pernah berpikir sbelumnya bahwa aku akan mninggal dngan cara sperti ini
Bebrapa hari sbelumnya aku masih smpat merayakan ulang Tahun ku dengan harapan agar aku bisa lebih sukses dan sehat selalu sperti doa2 dan ucapan yg diberikan tman2ku kpadaku saat itu…
Di malam itu aku sungguh bahagia dalam merayakan ulang Tahunku, tapi kebahagiaan itu sekejap mata hilang dan tak akan trjadi lagi
Mungkin aku akan merayakannya di Surga bersama Bapa ku yang maha Baik
Titip rinduku buat teman2 kerja ku di bogor yaah
Maaf aku tidak bisa lagi kerja sama2 sperti hari2 biasanya krena aku skarang sudah menjadi pkerja Tuhan di surga
Titip rinduku juga buat pacar ku..aku tlah memaafkan mu dan mudah2an kamu menyadari perbuatanmu yg kau buat sama ku.Aku tlah memaafkan mu
Buat teman2ku semuanya…berhati2lah dalam mencintai sseorang dan jika ada masalah jngan trbawa emosi yg berlebihan agar tidak ada lagi kejadian sperti yg trjadi kepadaku
Skali lagi trima kasih smuanya……Aku pergi………
Rudi Sianturi sendiri ketika dihubungi SimadaNews melalui pesan meseger FB, menyebutkan, karya puisi yang dibuatnya hanyalah suatu bentuk keprihatinan atas peristiwa yang menimpa Veriona Gultom.
”Karena saya merasa sedih, dia (Veriona) diperlakukan sperti itu. Dan kita tarik ke diri kita masing-masing. Saya hanya memberi pesan agar tidak terjadi lagi seperti yang dialami Veriona,” katanya.
Rudi menambahkan, kiranya peristiwa yang dialami Veriona menjadi pembelajaran serta kedepannya hal-hal seperti itu tidak lagi dialami siapapun.
Semenjak surat/puisi itu diposting, mendapatkan respon dari warganet. Buktinya puisi itu dibagikan hingga 1.077 kali, dan dibagikan mencapai 300 kali oleh warganet dan komentar hingga 604 warganet. (mas/snc)