Oleh | Ristika Ulyartha Silalahi
MENGASUH anak adalah proses seumur hidup saat sudah memuliki anak. Proses ini penuh suka duka dan tak jarang menguras emosi.
Mengasuh anak juga merupakan proses belajar yang luar biasa dan memerlukan peran serta ayah ibu dan anak.
Dengan demikian sebagai orangtua, harus bisa memberikan kasih sayang yang baik kepada setiap anak.
Penelitian mengenai berbagai jenis hubungan, menunjukkan bahwa bagian penting, bagaimana kita akrab dengan orang lain adalah tentang cocok tidaknya kepribadian kita dengan mereka. Dari sana, bisa memutuskan apakah bisa dekat dengan orang itu atau tidak. Hal ini juga berlaku untuk orangtua dan anak.
Walau kebanyakan orangtua mencintai dan merawat semua anaknya, mereka mau tidak mau akan menemukan anak yang lebih cocok dengan mereka. Satu anak mungkin lebih bergaul, yang lain mungkin lebih sering marah, yang ketiga lebih mudah belajar.
Namun terkadang, banyak pula orangtua bersikap pilih kasih terhadap anaknya sendiri. Terkadang mereka lebih menspesialkan anaknya yang satu, sehingga anak yang lainnya merasa tersisihkan.
Banyak yang menganggap anak yang menjadi favorit diuntungkan karena perlakuan spesial tersebut. Walau ini memang benar jika kasus pilih kasihnya tidak begitu terlihat.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada anak yang diuntungkan ketika pilih kasihnya terlihat mencolok. Ketika pilih kasihnya antara satu anak dengan anak yang lain cukup tak imbang, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.
Kesalahan lainnya yaitu, yang seharusnya orangtua menjadi teladan yang baik, namun banyak orangtua yang justru melakukan hal buruk dan itu menjadi contoh bagi anak anaknya.
Misalnya, orangtua yang meledak dalam kemarahannya, menyalahkan orang lain, mengatakan ketidakbenaran, atau bermain sebagai korban secara tidak sadar itu justru melatih anak-anak untuk melakukan hal yang sama.
Menyalahkan anak-anak atas perilaku dan kebiasaan buruk yang diajarkan seperti menyalahkan cermin atas refleksi orangtua.
Berperilaku seperti yang orangtua yang diinginkan untuk anak. Jadilah orang yang diinginkan anak. Di atas segalanya, sebelum menyalahkan anak-anak atas tingkah laku mereka, pertimbangkan untuk mengubah perilaku sendiri.
Hendaklah sebagai orangtua jangan terlalu bersikap keras kepada anak anak, apalagi bersikap pilih kasih. Karena semua itu, semakin lama akan bisa memicu kebencian dari si anak terhadap orangtua.
TIPS BUAT ORANGTUA
Berikut ini adalah tips kepada orangtua dalam memperlakukan anak yang adil yaitu:
- Langkah pertama adalah sadar hal tersebut terjadi, dan cari bantuan dari pasangan, anggota keluarga, teman, atau ahli—untuk mengerti mengapa itu terjadi. Sebagai pengingat, pilih kasih sangat mungkin terjadi ketika tingkat stress tinggi.
- Ketika anak mengeluh atau melihat anak-anak bertengkar di mana mereka menyebut salah satu dari mereka mendapat lebih, jangan abaikan itu. Peka terhadap perasaan anak dan cari tahu mengapa mereka dapat merasa seperti itu.
- Berikan penjelasan. Kadang, anak-anak memang perlu diperlakukan berbeda, seperti ketika satu anak sedang sakit, terluka, atau punya kebutuhan spesial. Ketika ini terjadi, jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
- Hindari membandingkan anak-anak. Walau alami untuk bilang “Kenapa kamu tidak bisa jadi lebih seperti kakakmu?”, hal ini menjadi perbandingan yang tidak adil. Coba fokus terhadap apa yang tiap anak lakukan dengan baik, tanpa mengadu mereka satu sama lain.
- Sisakan waktu sendiri untuk tiap anak. Sebanyak mungkin, coba cari waktu 10 menit tiap hari untuk dihabiskan berdua dengan tiap anak agar mereka punya perhatian penuh. Lakukan aktivitas apa saja yang mereka sukai dengan orangtua.
Jika orangtua mengharapkan agar anak bertumbuh serta berkembang dengan baik dan bahagia, orangtua perlu melakukan hal-hal di atas. Karena sebagai orangtua yang baik kebahagiaan seorang anak adalah kebahagiaan terbesar orangtua.
@Penulis, Mahasiwa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD Universitas HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar dan aktiv di Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM)