SimadaNews.com-Puluhan warga Sirungkungon, bersama para aktifis pecinta lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Peduli Danau Toba, melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi kantor DPRD dan Kantor Bupati Tobasa, Senin (4/2).
Massa yang terdiri dari warga Sirungkungon, KSPPM, Pejuang Danau Toba, YPDT dan Pers tiba di Kantor DPRD sekira pukul 11.30 WIB. Kondisi kantor DPRD cukup sepi, hanya ada satu anggota dewan yang berada di kantor yakni Rustam Silalahi.
Dengan pengawalan pihak kepolisian dan petugas Satpol PP, warga menyampaikan orasinya dan meminta agar pimpinan DPRD hadir untuk mendengarkan keluhan dan tuntutan warga.
“Semua kawan kawan sedang ada kegiatan kunjungan, saya tidak ikut karna kondisi saya sedang sakit. Tapi keluhan anda akan kami tampung,” ujar Rustam.
Meski tidak puas dengan jawaban Rustam, warga beralih unjuk rasa ke Kantor Bupati. Warga kembali berorasi, dalam orasinya warga menuntut agar pemerintah Tobasa dengan tegas menutup PT Aqua Farm Nusantara yang beroperasi di wilayah perairan Sirungkungon.
Warga juga meminta Bupati untuk mengusut tuntas tindakan pencemaran air Danau Toba yang sedang viral baru baru ini akibat penenggelaman ikan mati dalam karung ke dasar Danau Toba.
“Kami ingin Pemerintah tegas untuk menutup PT Aqua Farm di Sirungkungon, jika benar benar kita memajukan pariwisata maka Tobasa harus siap zero keramba”, ujar pimpinan aksi Frengki Silitonga.
Setelah sejam menunggu, secara resmi akhirnya warga diterima berdialog oleh Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus, Sekretaris Daerah (Sekda) Harapan Napitupulu dan beberapa pejabat pemerintahan lainnya.
Sekda Harapan Napitupulu memberikan sambutan dan apresiasi atas kehadiran warga menyampaikan aspirasinya.
“Masalah ini menjadi masalah kita bersama dan tidak bisa diselesaikan hanya oleh Bupati, tapi bersama rakyat kami akan berjuang menyelesaikan masalah ini” ujarnya. (ana/snc)