advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Senin, 5 Juni 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
SMSI
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

Terpanggil untuk Melayani, Terpilih bukan untuk Dilayani

Simadanews.com by Simadanews.com
13/07/2021
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh | andry napitupulu

 

Mungkin ketika membaca judul di atas, bukan hanya penulis saja yang bingung, pastinya yang membaca juga bingung, tetapi dalam hal tersebut penulis akan mencoba memberikan opini terkait dengan judul di atas.

Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 dikatakan: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” dan selanjutnya dijabarkan melalui ketetapan UU No 9 Tahun 1998 Tentang “Kemerdekaan menyampaikan pendapat di depan umum.”

Demikian UU tersebut memberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat didepan umum, dengan itu semua orang berhak untuk menyampaikan pendapat di depan umum, tidak usah takut dan khawatir karena UU sudah memberikan jalan untuk kita menyampaikan pendapat, apa pun hasilnya yang telah disampaikan itu urusan belakang. Mari Kita menyampaikan pendapat kita masing-masing didepan umum.

****

TERPANGGIL UNTUK MELAYANI

Memang betul saat ini kita ketahui bahwa banyaknya orang yang terpanggil untuk melayani, tapi ada hal yang sangat miris kita lihat, ketika melayani kenapa harus setengah-setengah dan kenapa ketika melayani masih minim dalam membuat suatu rencana tindak lanjut yang akan dilakukan berikutnya.

Pertanyaannya, apakah orang-orang tersebut siap rela berkorban untuk melayani? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba terlebih dahulu bermulai dari diri kita sendiri, jikalau saat ini kita terpanggil untuk melayani, alangkah baiknya kita menjawab dari diri kita sendiri dulu, apakah kita siap rela berkorban untuk melayani.

TERPILIH BUKAN UNTUK DILAYANI

Jika suatu saat, ketika kamu adalah salah satu orang yang telah terpilih bukan berarti kamu terpilih untuk dilayani orang kembali, tetapi kamu orang yang terpilih untuk menjadi seorang yang layak untuk memimpin didalam sebuah wadah apapun itu agar tetap menjalankan hal yaitu tetap menjadi seorang yang rela berkoban untuk tetap melayani.

Selanjutnya, coba kita sadari dan kita lihat. Masih ada saja seseorang yang terpilih menjadi pemimpin ataupun menjadi kepercayaan orang lain, ia menjadi orang yang ingin dilayani orang lain, padahal selayaknya ia harus tetap menjadi orang yang siap rela berkorban untuk melayani orang-orang yang mempercayainya, bukan untuk dilayani orang yang mempercayainya.

Kemudian, ada juga orang-orang yang sudah lama dalam melayani orang lain, sehingga ia mungkin menjadi bosan dan akhirnya saat orang tersebut sudah merasa layak untuk didengar orang lain, maka orang tersebut ingin meminta balasan dari orang  yang selama ini ia layani, bahkan sehinga ia terlalu banyak memberikan omongan (ceramah) kepada orang lain, tetapi tidak setara apa yang ia omongkan tidak sesuai dengan perilakunya dan juga apa yang ia katakan mungkin belum pernah dilakukan oleh dirinya sendiri.

Dengan adanya pepatah yang mengatakan: “Educate yourself first, then you can educate others” yang artinya didik dulu diri kita sendiri, baru dapat mendidik orang lain, sama halnya edukasi diri kita sendiri baru dapat mengedukasi orang lain.

Jika kita belum mendidik diri kita sendiri, bagaimana mungkin kita bisa mendidik orang lain, untuk itu sebelum kita mendidik orang lain, harapannya terlebih dahulu mendidik diri sendiri ataupun edukasi diri dulu.

****

Kita ketahui bahwa saat ini kita sedang menjalani era Revolusi Industri 4.0 dan akan menuju Society 5.0, mungkin dari sini kita sudah dapat mulai mempelajari bagaimana untuk memasuki di era Society 5.0, dapatkah kita mampu untuk menjalaninya, karena pastinya di era tersebut akan banyak segala sesuatu yang akan dilakukan hanya menggunakan sistem melalui teknologi.

Dengan hal tersebut, diperlukan aksi nyata dari para orang-orang yang terpanggil untuk melayani dengan menggunakan Society 5.0, bukan lagi hanya banyak bicara didepan banyak orang tetapi tindakan ataupun aksi nyata belum ada di eksekusi satupun dalam hal menggunakan Society 5.0.

Seseorang yang terpanggil untuk melayani dan hendak ingin melakukan sesuatu pastinya harus berawal dari kesadaran diri sendiri untuk melakukan aksi nyata tersebut.

Untuk itu, tidak terlepas juga dengan adanya pepatah yang mengatakan: “Banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih”, bagaimana tanggapan kita mengenai pepatah tersebut? Jawablah dengan kesadaran diri. Maka dengan itu, pepatah yang menyampaikan hal tersebut tidak jauh beda dengan judul yang dibuat diatas.

Pendapat yang telah dilontarkan diatas terkait dengan judul yaitu Terpanggil untuk melayani: Terpilih bukan untuk dilayani. Harapannya orang-orang yang saat ini dalam mejalani tugas dalam hal melayani, semoga dapat tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang pelayan yang rela berkorban untuk melayani orang lain, bukan untuk kepentingan sendiri melainkan kepentingan bersama.

 

@Penulis, mahasiswa Universitas Simalungun Kota Pematangsiantar dan kader GMKI Cabang Kota Pematangsiantar-Kabupaen Simalungun.

Share224Tweet140Share56Pin50

Berita Terkait

Kaum Milenial Harus Peka Menuju Pemilu 2024

23/05/2023

TIDAK lama lagi Pesta Demokrasi Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Tahapan demi tahapan pemilu pun sedang berlangsung....

Mencermati Kerawanan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih pada Pemilu 2024

22/05/2023

DALAM tahapan pemilu terdapat banyak tahapan krusial yang menjadi tolok ukur sukses atau tidaknya perhelatan ini. Salah satunya yang akan...

Menggagas Peran Aktif Masyarakat Wujudkan Pemilu Damai dan Demokratis

21/05/2023

PEMILIHAN Umum merupakan sarana kedaulatan rakyat. Amanat konstitusi RI memberi ruang kepada rakyat dalam mewujudkan Demokrasi yang berorientasi pada kehendak...

Pengawasan Partisipatif, Tonggak Pemilu yang Berintegritas

13/05/2023

INTEGRITAS  penyelenggara pemilu dan proses pemilu merupakan prasyarat penting pemilu, agar hasil pemilu secara konstitusional disepakati oleh rakyat. Dalam kaitan...

Pengawasan Pemilu yang Modern dan Partisipatif

06/05/2023

HINGGA hari ini, demokrasi masih diyakini menjadi bentuk pemerintahan negara yang paling ideal untuk mewujudkan keadilan dan kedaulatan rakyat. Kini...

Pemuda Desa, Demokrasi dan Pemilu

04/05/2023

SEJAK mula Indonesia tak bisa dilepaskan dari gerakan pemuda. Hingga kini kita bisa lihat dominasi kaum muda dalam segala lini....

Discussion about this post

Terkini

News

25 Tim Bertanding Rebut Piala JG-HS di Turnamen Bola Voley Pancasila Cup I Silou Kahean

4 Juni, 2023
News

Joharuddin Nainggolan Calhaj Tertua asal Simalungun

3 Juni, 2023
News

RHS Persentase Potensi Simalungun di Apkasi-Kadin Investment Forum Regional Sumatera

3 Juni, 2023
News

Kini Nek Misni Punya Rumah Baru…

1 Juni, 2023
News

Gotongroyong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global

1 Juni, 2023
News

Terduga Pengedar Sabu Ditangkap di Jalan Viyata Yudha

1 Juni, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID