SimadaNews.com-Suara teriakan minta tolong, pecah diantara gemuruh hujan yang deras yang melanda wilayah Kecamatan Hatonduhan tepatnya di Huta III Nagori Buntu Turunan, Jumat (23/2) siang.
“Tolong….tolong ada orang hanyut. Tolong Sania tenggelam,” kata teriakan yang diucapkan Tumuyem, sambil berlari dari arah Bah Hapasuk menuju pemukiman.
Mendengar teriakan perempuan berumur 45 tahun itu, warga pun terkejut dan beranjak menuju pinggiran sungai Bah Hapusak mencari keberadaan Sania (50).
Menurut cerita Tumuyem kepada warga, sebelumnya dia dan Sania berada di perladangan dan saat itu hujan deras sedang turun.
Dan karena hujan tidak kunjung reda, mereka pun memutuskan pulang dari perladangan menyeberangi bantaran sungai.
Saat sedang menyeberangi sungai, tiba-tiba Sania terpeleset dan jatuh ke dalam air.
“Aku berusaha meraih tangan dan menolong Sania. Tapi langsung tenggelam terbawa arus sungai,” sebut Tumuyem kepada warga.
Di sepanjang pinggiran sungai, warga bersama pihak kepolisian pun langsung melakukan pencarian.
Dan setelah hampir 3 jam melakukan pencarian, akhirnya tubuh Sania ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.
Penemuan kali pertama oleh, Tarmuji (44), warga Huta III Parbehoan Nagori Buttu Turunan.
Tarmuji, melihat tubuh korban tersangkut di Pintu Air Dabuhan Ulu Huta III Parbeohan Pasar Nagori Buntu Turunan.
Penemuan itu pun langsung disampaikannya kepada warga lain dan petugas. Selanjutnya, tubuh korban dievakuasi dari pintu air dan dibawa ke rumah duka.
Kapolsek Tanah Jawa Kompol M Silaen, melalui Kanit Reskrim Iptu J Sitinjak, membenarkan peristiwa itu dan korban disemayamkan di rumah duka. Dan terhadap korban tidak dilakukan visum maupun otopsi karena permintaan keluarga yang membuat surat pernyataan bahwa kejadian itu murni merupakan musibah. (mas/snc)