Simada News
Selasa, 13 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang
Buntulan Tambunan

Buntulan Tambunan

Sepenggal Perjalanan Bangsa Jepang

Simadanews.com by Simadanews.com
6 September 2019 | 23:09 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

DASAR dari Reformasi Jepang adalah Restorasi Meiji yang dimulai dari tahun 1868, oleh FUKUZAWA YUICHI seorang guru bahasa Inggris (pendiri Universitas Keio, kebetulan saya berkuliah 4 tahun di sana).

Sebelumnya Jepang adalah negara tertutup selama 350 tahun, mereka tidak pernah bergaul dengan negara lain selain negara China, Belanda dan sedikit Jerman.

Beliau berhasil mengalahkan para samurai dalam adu argumentasi di hadapan Raja. Samurai adalah para jendral status-quo, yang mempunyai ambisi kuat menguasai kerajaan dengan kekuatan militer.

Sedangkan FUKUZAWA dengan semboyan Pena Mengalahkan Pedang terus menggema dan dari tahun ke tahun rakyat Jepang dikirim ke negeri Barat (Amerika dan Eropa) untuk belajar peradaban baru.

Tapi suatu ketika Rajapun disadarkan oleh seorang Samurai (Film: Last Samurai) yang gugur, bahwa Jepang tak akan lebih maju kalau tidak memiliki atau menjunjung jati diri sendiri, Budaya Bangsa Jepang

Hasil restorasi MEIJI dan penggabungan jiwa KSASTRIA SAMURAI mulai berkembang diakhir abad 19 dan awal abad 20 bermunculan pabrik pabrik besar yang dimulai dari usaha keluarga (Toyota, Toshiba, Hitachi, dll).

Berkembanglah Konglomerasi bisnis, tuan tanah tumbuh pesat dan kepercayaan diri Jepang meningkat. Akibatnya negara Jepang kekurangan sumber energi untuk kebutuhan industri. Karena itu Jepang perlu ekspansi ke negara lain untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Terjadilah PD II.

Jepang Kalah dan Negaranya Dikendalikan oleh USA.

Pemerintah USA memulai dengan pengampunan raja tapi para jenderalnya dihukum mati. Setelah itu merubah Ususnya serta me-REFORM UU AGRARIA.

Semua tuan tanah harus menyerahkan tanahnya ke negara dan negara membagikan tanah ke para buruh tani agar mempunyai tanah untuk digarap.

Kemudian pertumbuhan industri jilid II Jepang begitu masif sehingga banyak terjadi gejolak sosial di mana mana. Banyak sekali mahasiswa demo (Waseda university, Kyoto university sampai sekarang dijuluki Universitas sayap kiri tapi univ. TOP).

Semenjak tahun 1960 pemerintah mengambil langkah tegas dengan penegakan hukum dilonggarkan bagi mahasiswa yang mbalelo, namun akan di black list dalam pencarian pekerjaan. Secara pararel pemerintah menggenjot ekonomi dan mahasiswa bisa Nyambi bekerja dimana mana, sehingga mahasiswa fokus dalam pembangunan ekonominya.

Selama puluhan tahun Jepang menutup mata uangnya (hedging) dari pasar bebas, sehingga nilai Yen relatif stabil.

Tahun 1960-70 banyak terjadi perceraian karena sang suami bekerja keras sering tidak pulang ke rumah dan bekerja lembur.

Mulailah ekspor Jepang meningkat luar biasa di awal tahun 1970 ke negara negara Asia. Akibat ini terjadilah gejolak anti Jepang di mana mana termasuk Indonesia (salah satu yang terbesar di Thailand dan ini tertulis di buku sejarah sekolah).

Dengan terjadinya gejolak penolakan Jepang hampir di seluruh Asia, maka reformasi Jepang jilid ke III dimulai oleh PM Nakasone (Jepang sahabat sekaligus saudara tua). Pendekatan budaya mitra dilakukan masif, di seluruh negara mitra.

20 tahun setelah itu, Negara mitra Jepang telah menjadi saudara tua, sahabat mereka, sehingga dari membenci Jepang di awal 1970, menjadi Japan No.1.

Awal tahun 1980-an, USA mulai menekan Jepang untuk membuka mata uangnya di pasar bebas, karena neraca perdagangan USA super negatif terhadap Jepang).

Seperti kita ketahui Jepang mengalami yendaka (nilai Yen menguat dua-3 kali lipat dari dollar USA, sehingga berimbas ke mata uang lainnya. Kebetulan masa itu saya berkuliah di Tokyo.

Setelah berhasil menekan mata uang, USA juga menekan Jepang harus membuka impor daging sapi dan beras dari USA.

Pada saat itu Jepang terkenal dengan harga daging sapi yang begitu mahal (satu harga sapi bisa seharga mobil mercy) dan harga beras yang sangat tinggi (3 profesi kaya di Jepang Lawyer, Dokter dan Tukang beras).

Tapi politikus Jepang dapat menangkal serangan USA terhadap berasnya dengan diplomasi “BERAS ADALAH BUDAYA JEPANG’, sehingga USA tidak berani meneruskan serangannya, tapi untuk daging sapi Jepang menyerah.

Pada saat itu daging sapi jauh lebih mahal dari daging babi, tapi sekarang terbalik, karena daging sapi impor lebih murah dari daging babi lokal.

Reformasi Jepang Awal Abad 21

Reformasi jilid ke IV dimulai sejak awal abad 21, dimana penduduk Jepang sudah mulai menua dan dua tahun terakhir pertumbuhan penduduk sudah NEGATIF yang berarti jumlah penduduk absolut Jepang sudah mulai berkurang. Ini menandakan lansia sudah lebih banyak dari pembayar pajak. Dan April 2019 Jepang telah melonggarkan peraturan TKAnya karena sudah kekurangan tenaga kerja dan telah mempengaruhi ketahanan pangan mereka.

Keadaan inipun akan terjadi di China  (saya perkirakan mulai tahun 2035), tapi dengan kondisi sangat drastis karena akibat kebijakan SATU ANAK sejak tahun 1979. Apakah Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini? Syaratnya, Mari kita bersatu untuk Indonesia maju dan beradab. (*)

Penulis: Buntulan Tambunan,  alumni salah satu univertas di Jepang, Pengurus Gerakan Daulat Desa (GDD)

 

Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Tolak Masa Jabatan Kades 8 Tahun!

13/02/2024

SimadaNews.com-Revisi UU Desa telah sampai kepada tahap pembahasan tingkat I oleh DPRRI melalui Baleg dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian...

Berita Terbaru

News

Tiga Ruko di Tapian Dolok Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

12 Mei 2025 | 10:16 WIB
News

Dari Perempuan untuk Negeri

11 Mei 2025 | 21:54 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Munas VII APEKSI di Surabaya, Bahas Efisiensi dan Penguatan Fiskal Daerah

11 Mei 2025 | 21:45 WIB
News

Kodim 0207/Simalungun Grebek Sarang Narkoba, 4 Pelaku Ditangkap

11 Mei 2025 | 20:08 WIB
News

KEPOLISIAN BUNGKAM, ODONG-ODONG MENJADI ANCAMAN: KAMI MENGGUGAT!

9 Mei 2025 | 07:17 WIB
News

Telkom Witel Sumut Dukung Digitalisasi Pendidikan di YP Indonesia Membangun Belawan

8 Mei 2025 | 21:12 WIB
News

Herlina Lepas 111 Calon Jamaah Haji asal Pematangsiantar ke Tanah Suci

8 Mei 2025 | 21:03 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Gala Dinner Munas VII APEKSI 2025

8 Mei 2025 | 16:36 WIB
News

Polres Pematangsiantar Amankan Proses Konstatering Ruko di Jalan Merdeka

8 Mei 2025 | 16:05 WIB
News

Unit Intel Kodim 0207/Simalungun Amankan Pria Diduga Terlibat Narkoba di Perdagangan

8 Mei 2025 | 07:26 WIB
News

IMAC Perwakilan Medan Gelar Pelatihan untuk 32 Calon Mediator Bersertifikasi

7 Mei 2025 | 21:53 WIB
News

Cegah Korupsi Dana Desa, Kejari Toba Sosialisasikan HAKORDIA 2025 ke Aparat Desa

7 Mei 2025 | 20:08 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba