SimadaNews.com-Memajukan pariwisata di kawasan Danau Toba, pemerintah hendaknya fokus mengambangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis budaya, tanpa membuat kebijakan yang menimbulkan pro kontra.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Siantar Simalungun, Alboin Siregar, saat berbincang-bincang dengan reporter SimadaNews.com, Senin 2 September 2019.
Menurut Alboin, kebijakan atau pernyataan pro kontra tidak perlu dilontarkan pemerintah sepertinya yang terjadi beberapa waktu lalu oleh Pemprov Sumut, karena pada prinsipnya memajukan wisata Danau Toba, perlu sinergi seluruh elemen masyarakat.
Alboin beranggapan, bila pemerintah membuat wacana, perlu memahami situasi demografis masyarakat di sekitar Danau Toba. Sebab, setiap daerah memiliki ciri khas adat dan budaya masing-masing
“Setiap daerah pasti punya indentitasnya masing masing. Dalam adat Batak contohnya, ada hal-hal yang memiliki nilai tersendiri terhadap adat Batak dari sisi filosofis maupun sosial,” sebutnya
Alboin berharap, pemerintah sebaiknya melahirkan kebijakan yang tepat pada sasaran, agar danau Toba menjadi ikon utama di dunia khususnya Sumatera Utara.
“Jadi pemerintah khususnya di Sumut, berhentilah membuat kebijakan yang tidak tepat pada sasaran. Danau Toba itu harus dibuat menjadi salah satu icon utama. Karena itu mari fokus kembangkan SDM-nya berbasis kekayaan budaya dan fokus membenahi tata ruang Danau Toba. Bahkan, perlu ada kebijakan konkrit membersihkan Danau Toba dari perusahaan yang merusak lingkungan dan ekologi,” pungkas Alboin. (snc)
Laporan: Soemardi Sinaga
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post