advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Minggu, 2 April 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

HARANGGAOL HIBRIDA

Simadanews.com by Simadanews.com
19/08/2019
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasi 35 hari

DALAM salah satu acara perpisahan bersama Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang ikut dalam Badan Kerjasama 33 Perguruan Tinggi Negeri di Seluruh Indonesia untuk masyarakat Sumalungun, khusus di Kecamatan Haranggaol.

Seluruh berkata, bahwa kehadiran mereka (mahasiswa) sangat disambut baik melalui keramatamahan bahkan jamuan dari seluruh orangtua di Haranggaol, tanpa membedakan agama, suku dan budaya.

Seluruh alur pembicaraan akhirnya memberikan ide bagi saya, bahwa tanpa disadari selama 35 hari kebersamaan warga Haranggaol bersama seluruh mahasiswa, memberikan pesan, bahwa sudah saatnya generasi milenial sadar bahwa mereka adalah generasi hibrida (bercampur aduk).

Latar belakang datang dari beragam agama, suku dan ras. Inilah slogan kemerdekaan yang ditawarkan Jokowi dyang ke 74, yaitu “Menembus Tanpa Batas”.

Kelupaan Akan Ada

Jika hibrida adalah ciri dari segalanya, mengapa masih ada orang yang takut akan keberagaman? Mengapa masih ada kelompok yang menghendaki keseragaman mutlak atas dasar agama ataupun ideologi tertentu? Disini, kiranya kita bisa belajar dari Heidegger.

Alasan dari ini semua adalah kelupaan akan ada (Seinsvergessenheit), yakni kelupaan akan hibrida.

Ada tiga hal yang kiranya perlu diperhatikan. Pertama, kelupaan akan ada terjadi, karena ketidakberpikiran (Gedankenlosigkeit). Artinya, orang berpikir secara terbatas, yakni hanya untuk memanfaatkan apa yang ada.

Berpikir, dalam arti sebenarnya, adalah memahami dengan menyatu dengan apa yang sedang dipikirkan. Ia adalah sebuah tindakan melebur, dan bukan hanya mencari manfaat semata.

Dua, ketidakberpikiran ini lalu menjadi kebiasaan, dan membudaya. Orang melupakan asal muasal dan hakekatnya sendiri, serta menjadi buta oleh keseragaman. Orang melupakan ciri hibrida dari segala yang ada. Ini juga berarti, orang melupakan kehidupan itu sendiri.

Tiga, sayangnya, keseragaman kini menjadi kecanduan. Di banyak tempat di dunia, kita menyaksikan gerakan yang ingin menyeragamkan masyarakat.

Ini jelas bertentangan dengan ciri dasar dari alam dan kehidupan itu sendiri. Yang terjadi kemudian adalah konflik dan penderitaan yang berkelanjutan.

Bagaimana kita bisa keluar dari tiga hal ini? Jawabannya bisa diperoleh dengan melihat kenyataan sebagaimana adanya. Artinya, kita bangun dari konsep-konsep dan ilusi yang bercokol di kepala, dan melihat kenyataan sebagaimana adanya disini dan saat ini, dengan segala kompleksitasnya.

Ciri hibrida akan jelas tampak, beserta dengan kejernihan yang menjadi latar  belakangnya.Jadi, tunggu apa lagi? Tebarlah sejuta senyum wahai Haranggaol Hibrida. (*)

Penulis: Pdt Erwin Ar. Saragih MTh, pendeta GKPS bertugas di Kecamatan Harangaol.

 

Share220Tweet137Share55Pin49

Berita Terkait

Perusahaan Pers Startup Siap-siap Gigit Jari dengan Terbitnya Perpres Keberlanjutan Media

20/02/2023

PRESIDEN Republik Indonesia berencana menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Keberlanjutan Media. Kini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Dewan Pers...

Ekspedisi Toba SMSI 2023: Menapak Sejarah Dana Toba Nan Indah

13/02/2023

DANAU Toba ternyata bukan hanya milik kita orang Indonesia. Danau yang berada di tengah Provinsi Sumatera Utara ini ternyata juga...

Listrik yang Aman, Nyaman dan Tepat Guna berperan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

09/02/2023

PERKEMBANGAN  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)  pada abad ke- 21 ini sangat pesat mempengaruhi hampir setiap aktivitas masyarakat. Hal ini...

dr Sortaman Saragih SH MARS: Politik itu Ibarat Pisau

07/02/2023

SimadaNews.com-Pasca dilantik menjadi salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia (DPP-Perindo), dr Sortaman Saragih SH MARS, langsung melakukan...

Ekspedisi Toba HPN 2023: Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

04/02/2023

DUNIA mengetauhi, Danau Toba telah menjadi perhatian internasional. Keindahannya tak bisa dipungkiri. Betapa tidak, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global...

Politik Identitas, Ini Kata Ketua Bidang Politik DPP GMNI

01/12/2022

SimadaNews.com- Isu terkait politik Indentitas yang saat ini membumi di bumi Pertiwi kian melekat. Dimana kadang kala elit politik memakai...

Discussion about this post

Terkini

News

Rapat Pleno DPHP Raya Kahean, 16.269 Pemilih Aktif

1 April, 2023
News

RHS-ZW Safari Ramadhan dan Bersilahturahmi dengan Masyarakat Nagori Pamatang Simalungun

1 April, 2023
News

PPK Haranggaol Laksanakan Pleno Terbuka Rekap DPHP

1 April, 2023
News

Simalungun Sukses Penurunan Stunting 10,6 Persen

1 April, 2023
News

Dwi Aries Sudarto jadi Pj Sekda Pematang Siantar

31 Maret, 2023
Komunitas

HUT ke 6, SMSI Siantar-Simalungun Berbagi Kasih kepada Warga Sirpang Tolu Pematang Siantar

31 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID