SimadaNews.com – Perum Jasa Tirta I peringati Hari Bakti ke-76 PU dengan melaksanakan kegiatan tabur bunga dan upacara penghormatan secara serentak di beberapa makam para Menteri PU dan sejumlah monumen bersejarah yang ada di wilayah kerja perusahaan.
“Kegiatan ini kami lakukan untuk mengenang kembali sejarah sekaligus meneladani setiap pengorbanan dan pengabdian para pejuang dan tokoh di bidang PU,” kata Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan saat dihubungi, Minggu (05/12/2021).
Untuk wilayah Sumatera Utara, kegiatan dilakukan dengan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Barisan, Medan. Takziah ini dilakukan di makam mantan Menteri Pekerjaan Umum Kabinet Darurat, Ir Mananti Sitompul dipimpin Kepala Divisi Jasa ASA V, Didik Ardianto beserta jajaran staf PJT I di wilayah sungai Toba Asahan.
Mananti Sitompul, Putra Batak pertama yang menjadi menteri paska kemerdekaan Indonesia, lahir di Pahae, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Tamat pendidikan menengah pada 1932, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS Bandung), sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia lulus dan mendapatkan gelar sebagai insinyur sipil pada 1939. Selanjutnya ia bekerja di Waterloopkundig Laboratorium (Laboratorium Hidrolika) di Kampus THS Bandung dan sejak Maret 1941 bekerja di Waterstaatsdienst.
Mananti Sitompul, Menteri Pekerjaan Umum merangkap Menteri Kesehatan pada Kabinet Darurat dengan masa bakti mulai 19 Desember 1948–4 Agustus 1949.
Kabinet tersebut terbentuk pada masa ketika Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dipimpin Syafruddin Prawiranegara untuk memimpin sementara. Tak hanya itu, Mananti Sitompul juga pernah dipercaya sebagai Menteri Pekerjaaan Umum dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Halim dengan periode kerja 21 Januari 1950–06 September 1950.
Bagi warga di tanah kelahirannya, sosok Mananti Sitompul dikenang sebagai Putra Luat Pahae yang berjasa dan orang Batak pertama yang menjadi menteri.
Tabur bunga juga dilaksanakan di makam mantan Menteri PU lainnya, yakni di makam Ir Sutami, Menteri PU tahun 1964-1978 yang namanya diabadikan sebagai nama Bendungan di Brantas.
Sutami meninggal tahun 1980 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta. Selain itu tabur bunga juga dilakukan di makam Soenarno, Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah tahun 2001-2004 di Solo.
Perum Jasa Tirta I juga melakukan upacara penghormatan di beberapa monumen bersejarah yang ada di sekitaran infrastruktur sumber daya air yang dikelolanya.
di Monumen Bedol Desa di Bendungan Wonogiri, Monumen Pathok Loding di Bendungan Wlingi, Monumen Metro untuk mengenang peristiwa tragis pada saat pembangunan Bendungan Sengguruh, dan Monumen Romusha Sukamakmur di Terowongan Tulungagung Selatan.
“Ini adalah salah satu cara bagi kami untuk melakukan penghormatan. Dengan kembali mengenal sejarah, kiranya akan menumbuhkan semangat kami untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam merawat dan memelihara infrastruktur yang dihasilkan atas pengorbanan para pendahulu kami,” kata Raymond. (jaya napitupulu)
Discussion about this post